Grup Nadi Singapura, menghipnotis warga Kota Banda Aceh di taman Bustanussalatin, Banda Aceh, Minggu malam. Tetabuhan yang dimainkan menutup Festival Aceh Perkusi, yang diadakan olehDinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.
Nadi tampil secara live (langsung), sementara dua grup perkusi mancanegara lainnya, tampail secara daring, masing-masing Daisuke Ogawa dari Jepang, dan Klong Yaw dari Thailand.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal, menjelaskan kegiatan yang diikuti ratusan peserta tersebut menjadi salah satu upaya Pemerintah Aceh melalui Disbudpar guna memperkenalkan perpaduan gerak dengan alat musik tabuh jenis rapai ke tingkat nasional maupun internasional.
Selain dari grup musik tabuh dari seluruh kabupaten/kota di Aceh, peserta juga datang dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Riau, Jawa Barat serta dari mancanegara.
Kementrian dan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI menyebutkan kehadiran Festival Aceh Perkusi yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) merupakan upaya peningkatkan kualitas penyelenggaraan even promosi pariwisata, serta memberdayakan potensi lokal.
Bahkan dalam sambutan daringnya, Menteri Parekraf RI, Sandiaga Uno, mengatakan, penyelengaraan event ini diharapkan mampu mengeliatkan kembali ekonomi masyarakat tentunya dengan mengimplementasikan strategi, inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
“Ada tiga konsep dalam pengembangan pariwisata di Aceh, menerapkan konsep sustainable tourism, sustainable environment, dan sustainable culture,” kata Sandiaga Uno.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal mengatakan Aceh memiliki serangkain event yang ada di Khazanah Piasan Nanggroe 2022, termasuk salah satunya Perkusi Aceh yang masuk dalam bagian KEN Kemenparekraf RI.
“Rangkaian Aceh Perkusi 2022 antara lain kemah perkusi, dilaksanakan sejak Jumat, 29 Juli 2022 di kawasan Leupung Aceh Besar, yang dihadiri peserta dari luar daerah dan negara Singapura untuk berkolaborasi mempelajari seni dan ritme Aceh perkusi, sekaligus menikmati panorama alam di Serambi Mekah,” ujar Almuniza, Minggu (31/07/2022).
Festival yang berlangsung sejak Jumat 29 Juli 2022 ini, di padati ratusan pengunjung yang ingin menyaksikan penampilan para seniman Aceh dalam memainkan alat musik perkusi. (Yan)