Jokowi akan Bicara Ancaman Krisis Pangan Global Bertemu Zelenskyy dan Putin

Perang yang sedang terjadi antara Rusia dan Ukraina telah mengancam krisis pangan global. Setidaknya ada sekitar 60 negara di ambang keruntuhan akibat krisis yang terjadi.

Kedatangan Presiden Joko Widodo ke kedua negara yang sedang berseteru itu, selain membawa misi perdamaian, juga akan membahas ancaman krisis pangan global.

Jokowi lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (26/06/2022) akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman pada 26-28 Mei 2022 terlebih dahulu.

Berdasarkan informasi yang diterima dari Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres), Jokowi akan melakukan pertemuan dengan Presiden Volodymyr Zelensky di Kyiv, Ibu Kota Ukraina.

Berbicara dalam konferensi pers di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jokowi menegaskan akan meminta Ukraina untuk kembali membuka dialog dengan Rusia.

“Misinya mengajak Presiden Ukraina, Presiden Zelensky membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian, karena perang harus dihentikan,” kata Jokowi, Minggu (26/6/2022) dikutip dari cnbcindonesia.com.

Selain itu, Jokowi juga akan membahas mengenai masalah rantai pasok pangan yang selama ini terhambat karena perang Ukraina-Rusia. Terhambatnya rantai pasok, telah memicu terjadinya krisis pangan.

“Dan juga yang berkaitan dengan rantai pasok pangan, harus diaktifkan lagi,’ jelasnya.

Sebagai informasi, ancaman krisis pangan bukan isapan jempol semata. Bahkan, setidaknya ada sekitar 60 negara yang di ambang keruntuhan, di mana 42 di antaranya telah terkonfirmasi akan jatuh akibat krisis yang terjadi.

Krisis pangan yang terjadi tak lepas dari dampak perang antara Rusia dan Ukraina yang merupakan produsen dan eksportir komoditas utama dunia. Mulai dari minyak dan gas, pertambangan, hingga pangan banyak berasal dari dua negara tersebut.

Perang telah membuat produksi dan distribusi berbagai komoditas terganggu. Selain itu, banyak pula negara yang melakukan embargo terhadap produk Rusia sebagai bentuk sanksi atas serangan militer ke Ukraina. Alhasil, ini membuat arus komoditas terganggu.

Untuk menghindari krisis pangan maupun energi berkepanjangan yang berdampak serius terhadap tatanan kehidupan manusia. Presiden Jokowi saat bertemu dengan kedua pimpinan negara ini untuk mengehentikan perang.

“Misinya adalah mengajak Presiden Ukraina, Presiden Zelensky membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian, karena perang harus dihentikan,” kata Jokowi.

Saat bertemu dengan Presiden Zelensky, Jokowi juga mengaku akan membahas mengenai rantai pasok pangan yang selama ini terhambat karena perang. Menurutnya, distribusi harus kembali dibuka.

“Dan juga yang berkaitan dengan rantai pasok pangan, harus diaktifkan lagi,” kata Jokowi.

Selepas bertemu dengan Zelensky, Jokowi akan langsung terbang ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Jokowi menegaskan, pertemuannya untuk membawa misi perdamaian.

“Sekali lagi, [pertemuan dengan Putin] dengan misi yang sama. Saya akan mengajak presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang,” Jokowi.[acl]

Tulisan Terkait

Bagikan Tulisan

Berita Terbaru

Newsletter

Subscribe to stay updated.