Pengungsi Butuh Logistik, Air Bersih dan Kebutuhan Balita

Sudah sepekan, banjir yang melanda Aceh Tamiang hingga saat ini belum surut seluruhnya, masih ada puluhan desa yang masih terendam banjir, bahkan ada yang masih terisolir sehingga logistiknya harus diantar menggunakan perahu karet.

Hingga Minggu (6/11/2022), terdapat 29.014 kepala keluarga yang masih bertahan di pengungsian dan membutuhkan bantuan logistik.

Pengungsi tersebar di 343 posko pengungsian korban banjir yang terletak di 12 kecamatan. Dan hingga saat ini ada 146 desa yang terendam, 66 desa terisolir.
Karena curah hujan yang tinggi hingga banjir terus naik. Bahkan beberapa pengungsian kini kini ikut terendam banjir.

Saat ini para pengungsi mulai mengeluhkan kekurangan air bersih, logistik, kebutuhan bayi dan balita terutama popok daan makanan pendamping Asi. Bantuan logistik yang diberikan pemerintah masih sangat terbatas. Dalam sehari, para pengungsi hanya mendapatkan bantuan 10 bungkus mi instan untuk 10 KK. Begitu juga dengan nasi yang dua hingga tiga bungkus setiap KK nya.

Seperti yang dikatakan Supratno (53) tahun warga Desa Bundar kecamatan Karang Baru, ada 150 jiwa warga desa Bundar yang mengungsi di SD Negeri 1 kecamatan Karang Baru.

Selama mengungsi mereka sangat membutuhkan bantuan logistik (makanan) dan air bersih karena selama ini mereka hanya diberikan nasi bungkus satu hari 3 kali dan dijatahi setiap kk hanya dapat 2 bungkus atau 3 bungkus saja, sehingga harus berbagi.

“Kami butuh bantuan logistik, air bersih dan kebutuhan bayi dan balita karena sampai saat ini tidak ada bantuan logistik yang diberikan pemerintah, untuk makan ditanggung dapur umum didesa setiap harinya dapat nasi bungkus 3x dengan dijatahi 2 bungkus setiap keluarga,” Cerita Supratno

Bahkan ada sebagian pengungsi, untuk bantuan medis pun masih terbatas. Pengungsi harus mendatangi posko yang jauh menggunakan sampan untuk mendapatkan perawatan.

Tulisan Terkait

Bagikan Tulisan

Berita Terbaru

Newsletter

Subscribe to stay updated.