Akdemisi Universitas Syiah Kuala (USK), Dr. Amri meminta Pj Gubernur Aceh agar mengevaluasi kinerja Sekretaris Daerah (Sekda) selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA) yang gagal mengelola Anggaran Pendapat Belanja Aceh (APBA) selama ini.
Menurut Dr. Amri pemegang Serifikat Planning ad Budgeting dari Graduate Research Institut for Policy Studies/GRIPS. Tokyo, Jepang menilai, Sekda Aceh, Taqwallah tidak mampu mengelola anggaran Aceh yang mencapai Rp 15 triliun lebih setiap tahunnya. Pasalnya, dana yang besar dimiliki Serambi Makkah belum mampu mengentaskan kemiskinan dan menurunkan angka pengangguran.
Bahkan berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, provinsi paling ujung barat Indonesia ini berturut-turut dalam beberapa tahun ini menjadi provinsi termiskin di Sumatera dengan persentase angka kemiskinan pada 2021 mencapai 15,43 persen. Padahal anggaran yang dikelola Pemerintah Aceh tergolong besar, namun belum mampu memberikan dampak positif untuk masyarakat Aceh.
“Miris dengan APBA rata rata mencapai Rp 15 triliunan, namun angka kemiskinan Aceh nomor satu se Sumatera. Angka kemiskinan mencapai 15.43 persen,” kata Dr Amri, Rabu (13/7/2022).
Menurutnya, penyebab angka kemiskinan dan pengangguran masih tinggi di Aceh, akibat pengelolaan keuangan yang kurang baik dan tidak tepat sasaran, sehingga membuat Silpa setiap tahunnya mencapai Rp 3,94 triliun pada tahun 2021, bahkan hampir setiap tahunnya sejak tahun 2018 sampai 2021, rata-rata SILPA mencapai Rp 3 triliunan.
Untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat, sebutnya, mudah sekali, yaitu ukurannya bisa dilihat dari tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, pemerataan ekonomi di 23 kab/kota dan pertumbuhan ekonomi.
“Misalnya pertumbuhan ekonomi Aceh yang ditargetkan di RPJMA 2017-2022 sebesar 5,75 persen, tapi yang dicapai cuma 2,75 persen,” ungkapnya.
Kata Dr Amri, yang paling bertanggungjawab atas kegagalan pengelolaan keuangan Aceh yang mengakibatkan Aceh termiskin di Sumatera adalah tim TAPA yang dipimpin oleh Sekda Aceh.
Dr Amri meminta Pj Gubernur Aceh harus mengevaluasi tim TAPA yang diketuai oleh Sekda Aceh sekarang. Agar pengelolaan keuangan daerah Aceh masa yang akan datang tepat sasaran dan mampu mengentaskan angka kemiskinan dan pengangguran di Serambi Makka.
“Karena itulah kita mengharapkan Pj Gubernur Aceh perlu segera mengevaluasi Sekda Aceh,” pintanya.[acl]