Home Berita Tak Temukan Luka Akibat Senjata tajam, Gajah Diduga Mati Karena Keracunan
BeritaHeadlineNews

Tak Temukan Luka Akibat Senjata tajam, Gajah Diduga Mati Karena Keracunan

Share
BKSDA Aceh melakkan Nekropsi, dan hasil nekropsi dilakukan secara makroskopis atau tanpa mikroskop, dugaan sementara kematian gajah di Karang Ampar, Kabupaten Aceh Tengah, tersebut karena akibat keracunan. / Poto : HO/BKSDA Aceh
Share

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan dugaan sementara kematian gajah sumatra (elephas maximus sumatranus) di Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, karena keracunan.


“Dari hasil nekropsi dilakukan secara makroskopis atau tanpa mikroskop, dugaan sementara kematian gajah di Karang Ampar, Kabupaten Aceh Tengah, tersebut karena akibat keracunan, dan tidak ditemukan luka akibat benda tajam,” kata Kepala BKSDA Aceh Gunawan Alza dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/06/2023)

Sebelumnya diberitakan , seekor gajah liar ditemukan mati di kebun warga di Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, pada 9 Juni 2023. Bangkai gajah tersebut ditemukan sekitar 300 meter dari rumah warga.

Kemudian, BKSDA mengerahkan tim ke lokasi penemuan bangkai gajah tersebut. Dari identifikasi awal, bangkai gajah tersebut berjenis kelamin betina dengan perkiraan usia 15 tahun.

Bangkai ditemukan terbaring pada posisi kanan tubuh serta mengalami pembengkakan pada perut. Sedang lidah dalam keadaan hitam dan memar, anus menyembul, dan mata terpejam ke dalam.

“Walau dugaan awal karena keracunan, tim tetap mengambil sampel organ tubuh gajah seperti lidah, limpa, paru, ginjal, hati, jantung, dan lainnya untuk diperiksa ke laboratorium guna memastikan penyebab kematian gajah tersebut,” kata Gunawan. Gunawan mengatakan pihaknya juga melaporkan kematian gajah sumatra tersebut ke Polres Aceh Tengah. Laporan kepolisian tersebut bertujuan agar aparat penegak hukum menyelidikinya.

Gajah sumatra merupakan satwa liar yang dilindungi. Berdasarkan data organisasi konservasi alam dunia, IUCN, gajah sumatra hanya ditemukan di Pulau Sumatra. Satwa tersebut masuk spesies terancam kritis dan berisiko tinggi untuk punah di alam liar.

BKSDA Aceh mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam khususnya satwa liar gajah sumatra dengan cara tidak merusak hutan yang merupakan habitatnya, karena dapat menimbulkan konflik dengan manusia. Konflik ini bisa menimbulkan kerugian ekonomi dan korban jiwa bagi manusia maupun keberlangsungan hidup satwa dilindungi tersebut. (Yan)

Share
Related Articles
BeritaHeadlineNews

Mahatir Mohamad Genap Berusia 100 Tahun, Masih Bugar dan Pikiran Tajam

Mahathir Mohamad, mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia sekaligus politikus senior “Negeri Jiran”,...

BeritaNews

Memorial Living Park Diresmikan, Wagub Aceh Minta Pemerintah Pusat Tunaikan Kompensasi untuk Semua Korban DOM 

Pemerintah meresmikan pembangunan Memorial Living Park yang dibangun di bekas lokasi Pos...

BeritaNews

Terima Beasiswa, Gen Z Aceh-Sumut akan Pimpin Konservasi Orangutan

Dua belas mahasiswa asal Sumatera Utara dan Aceh menerima Beasiswa Peduli Orangutan...

BeritaNews

Membangun Kolaborasi Konservasi Berbasis Ekonomi Berkelanjutan di Samar Kilang

Upaya penyelamatan lingkungan berbasis ekonomi berkelanjutan terus diperkuat melalui kerjasama multipihak. Forum...