Angin kencang disertai hujan deras melanda kota Banda Aceh sejak Sabtu Malam. Selain menyebabkan banyak cabang pohon yang patah, angin yang bertiup dengan kekuatan mencapai 62 knot tersebut, juga mengakibatkan penyeberangan dari pelabuhan ulhe Lheu Banda Aceh menuju Sabang di hentikan sementara.
Kapten kapal SAR KM Krisna, Supriadi mengatakan, timnya sudah melakukan pemantauan sejak sabtu malam, terkait kondisi perairan di pelabuhan Ulhe Lheu dan Sabang, dan mereka juga melakukan pemantauan penyebrangan kapal cepat dan kapal roro saat melakukan pelayaran Minggu pagi.
Supriadi juga mengatakan saat angin kencang pada pukul 08.00 wib, kapten kapal cepat meminta bantuan lampu sorot dari kapal kresna untuk bisa merapat ke pelabuhan Ulele karena kabut dan badai menutupi rute jalan kapal cepat.
” Gelombang dan Angin saat ini sangat tinggi kecepatannya mencapai 62 knots dan ini sangat riskan untuk pelayaran, tim tetap melakukan pemantauan untuk jalur penyebrangan Ulhe Lheu-Sabang. Pagi tadi pihak kapal ekpres Bahari nyaris tidak bisa merapat karena gelap tertutup badai sehingga harus di bantu lampu sorot dari kapal kresna. Begitu juga dengan kapal Aceh hebat dan BRR yang harus dipandu perjalanannya di laut” Jelas Kapten Kapal SAR Supriadi saat di temui di pelabuhan Ulhe Lheu, Minggu (29/05/2022).
Dari pantauan media ini, di Pelabuhan Ulee Lheu banyak penumpang yang tiba di pelabuhan kembali pulang karena kapal tidak berangkat. Namun sebagian masih ada yang menunggu jadwal keberangkatan kapal Aceh Hebat 2 pada pukul 15.00 Wib.
Pihak pelabuhan ulele mengatakan, kerangkatan kapal roro Aceh Hebat 2 dan BRR masih belum pasti, tergantung kondisi cuaca. (Yan)