Ayo Cegah Sarkopenia

Memperingati hari Sarkopenia sedunia yang diperingati setiap  4 juli, . Live Strong Good Heart Entrasol berkolaborasi dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Banda Aceh dan Aceh Besar serta Asosiasi Instruktur Aerobik dan Fitnes Indonesia Provinsi Aceh, mengajak masyarakat untuk menyempatkan diri berolahraga minimal 30 menit untuk melatih otot, tulang dan jantung.

Pada kegiatan ini juga dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis, minum susu bersama, donor darah dan senam ceria bersama, di Lapangan Stadion Lhoong Raya Banda Aceh.

Apa itu Sarkopenia?

Sarkopenia atau sarcopenia adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh kehilangan massa, kekuatan, serta fungsi otot. Penurunan massa dan fungsi otot ini terjadi karena adanya bentrok proses katabolisme (penghancuran) dan anabolisme (pembentukan) di dalam sel otot. Penyakit sarkopenia dapat memengaruhi sistem muskuloskeletal tubuh sehingga berisiko tinggi menyebabkan penderitanya mudah terjatuh dan cedera.

Sarkopenia adalah gangguan kesehatan yang umum dialami orang lanjut usia karena kondisi tersebut dipengaruhi oleh proses penuaan. Walau demikian, beberapa hasil penelitian telah membuktikan bahwa sarkopenia juga bisa terjadi pada orang dewasa yang berusia lebih muda karena gangguan kesehatan tertentu, salah satunya yaitu malnutrisi.

Diskusi bersama dokter gizi dr Iflan Naufal SPGk

Penyebab Sarkopenia

Penyebab utama dari sarkopenia adalah terjadinya bentrok proses penghancuran dan pembentukan di dalam sel otot. Bentrokan kedua proses metabolisme tersebut bisa dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya:

1. Gaya Hidup Sedentari (Sedentary Lifestyle)

Penyebab pertama dari sarkopenia adalah gaya hidup sedentari. Gaya hidup sedentari atau sedentary lifestylemerupakan pola hidup tidak sehat yang membuat seseorang cenderung minim melakukan aktivitas fisik.Minimnya aktivitas fisik akan membuat otot jarang berkontraksi dan mengganggu proses pembentukan sel otot baru.

2. Malnutrisi

Tubuh yang kekurangan nutrisi, terutama protein dan asam amino, berisiko tinggi mengalami sarkopenia. Hal ini dikarenakan protein dan asam amino berperan penting dalam pembentukan jaringan otot.

3. Penyakit Kronis

Beberapa penyakit kronis yang dapat meningkatkan risiko terjadinya sarkopenia adalah infeksi HIV/AIDS, tuberkulosis (TB), stroke, penyakit alzheimer, dan lain sebagainya. Penyakit kronis tersebut membuat penderitanya harus beristirahat dengan cukup dan meminimalisir aktivitas fisik sehingga berdampak pada penurunan massa serta kekuatan otot.

Warga Konsultasi Gizi

Gejala Sarkopenia

Gejala utama dari sarkopenia adalah melemahnya kekuatan otot. Selain itu, ada beberapa gejala lain yang umum dialami oleh penderita sarkopenia, di antaranya:

  • Stamina menurun.
  • Kesulitan untuk melakukan rutinitas sehari-hari.
  • Kesulitan untuk menaiki atau menuruni tangga.
  • Keseimbangan tubuh buruk dan mudah terjatuh.
  • Ukuran otot mengecil dari biasanya.

Cara Mengatasi Sarkopenia

Tindakan medis yang akan dilakukan oleh dokter sebagai cara mengatasi otot lemah sarkopenia adalah sebagai berikut:

  • Fisioterapi, yaitu terapi fisik untuk mengembalikan kemampuan otot.
  • Hormone replacement therapy (HRT), yaitu terapi hormon untuk membantu meningkatkan massa otot.

Selain itu, dokter juga akan menyarankan penderita sarkopenia untuk mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi. Beberapa makanan tinggi protein yang baik untuk penderita sarkopenia adalah daging merah, ikan laut, telur, daging dada ayam, susu, dan lain-lain.

Olahraga Mencegah Sarkopenia

Minum Susu, salah satu upaya menjaga kesehatan otot dan tulang

periksa Kesehatan rutin, agar kondisi tubuh terjaga.

Senam Ceria Cegah Sarkopenia

Cara Mencegah Sarkopenia

Sarkopenia merupakan gangguan kesehatan yang bisa dicegah. Anda dapat melakukan beberapa hal berikut untuk mencegah terjadinya sarkopenia dini:

1. Lakukan Aktivitas Fisik

Anda disarankan untuk rutin melakukan aktivitas fisik agar terhindar dari risiko penyakit sarkopenia. Beberapa aktivitas fi8sik yang bisa Anda lakukan untuk mencegah sarkopenia adalah latihan ketahanan (angkat beban), senam aerobik, lari pagi, bersepeda, berenang, dan aktivitas fisik lainnya.

2. Cukupi Kebutuhan Gizi Tubuh

Langkah pencegahan sarkopenia juga bisa Anda lakukan dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Anda disarankan untuk mengonsumsi beberapa makanan berikut:

  • Makanan tinggi protein, seperti telur, susu, daging dada ayam, dan daging merah.
  • Makanan yang mengandung vitamin D, seperti susu, kuning telur, dan ikan tuna.
  • Makanan yang mengandung asam lemak omega 3, seperti makanan laut, minyak ikan, kacang kedelai, dan ikan tuna. (YAN / poto : Dara El Achee)

Tulisan Terkait

Bagikan Tulisan

Berita Terbaru

Newsletter

Subscribe to stay updated.