• Berita
  • Featured
  • Foto
  • Infografis
  • Jurnalisme Data
  • Jurnalisme Warga
  • Opini
  • Video
  • PPMS
  • Redaksi
Senin, 2 Oktober 2023
Dig Data
  • Home
  • Berita
    • Foto
    • Video
    • Jurnalisme Warga
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis
  • Jurnalisme Data
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Foto
    • Video
    • Jurnalisme Warga
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis
  • Jurnalisme Data
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Berita

Fenomena Tradisi Mudik di Era Digital

Redaksi by Redaksi
27 April 2022
in Berita, Headline
0

Bus antar provinsi sedang bersiap-siap mengantarkan penumpang ke tujuan masing-masing saat mudik. Foto: Hotli Simanjuntak/digdata.id

Share on FacebookShare on Twitter

Hari Raya Idul Fitri merupakan salah satu momen yang paling ditunggu, khususnya oleh umat muslim di seluruh dunia. Termasuk Indonesia menjadi momentum masyarakat pulang kampung bagi mereka yang merantau.

Dinamika sosial, ekonomi, dan politik yang ada di kota besar menjadikan salah satu faktor bertambahnya penduduk. Warga kota yang sebagian besar merupakan pendatang melakukan aktivitas mudik pada kesempatan tertentu yang bersifat spiritual dan kultural. Salah satunya saat Hari Raya Idul Fitri.

Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang dosen program studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) Prof. Hotman. Bahwa, fenomena mudik merupakan tradisi yang sudah menjadi bagian dari adat istiadat masyarakat Indonesia.

”Konsep silaturahmi dalam mudik itu lebih diikat oleh spiritualitas dan budaya. Agama dan budaya bergabung menjadi satu, sehingga dia (mudik, Red) menjadi tradisi yang bersifat custom atau adat, bukan hanya sekadar kebiasaan,” ungkap Prof. Hotman dikutip dari situs remsi UNAIR.

Motif yang mendasari mengapa masyarakat melakukan mudik adalah karena adanya konsep Jawa yang biasa disebut keluarga kangen. Arti dari keluarga kangen itu ialah anggota keluarga yang saling merindukan. Inti dari kangen adalah desa. Yakni, tempat di mana kampung halaman orangtuanya berada.

Baca Juga

Pemerintah Indonesia Kirimkan Bantuan Kemanusiaan ke Libya

Pemerintah Indonesia Kirimkan Bantuan Kemanusiaan ke Libya

02 Oktober 2023
Perkebunan Sawit Rawa Tripa

Akhirnya PT Kalista Alam Bayar Ganti Rugi Kerusakan Lingkungan

30 September 2023

”Dalam tradisi Jawa, kampung halaman orang tua ini disebut dengan Pepunden. Pepunden adalah akar di mana ia (para pemudik, Red) dilahirkan,” jelasnya.

Menurut Prof. Hotman, salah satu hal unik yang dapat dikaji secara sosiologis dari fenomena mudik ialah meskipun kemajuan teknologi informasi saat semakin berkembang di masyarakat, itu tidak berpengaruh kepada aktivitas mudik.

Dapat dilihat, meski masyarakat semakin mudah untuk berkomunikasi melalui gawai yang dimiliki, mudik tetap menjadi pilihan untuk bertemu sanak saudara. Yang tentu melibatkan kehadiran secara fisik.

Dengan dukungan berbagai fasilitas umum seperti jalan tol yang semakin banyak, transportasi umum yang semakin beragam serta layanan masyarakat seperti mudik gratis, akan semakin memudahkan masyarakat untuk melakukan aktivitas mudik dan kembali ke kampung halamannya.

Asal Istilah Mudik

Mudik menjadi istilah yang umum dipakai untuk menggambarkan kegiatan seseorang pulang ke kampung halaman. Tradisi ini dipakai bagi umat muslim yang merayakan momen lebaran Idulfitri di tanah kelahirannya.

Tahukah Anda bahwa istilah mudik berasal dari kata udik. Diambil dari bahasa melayu udik yang artinya hulu atau ujung. Sebab, pada masyarakat Melayu yang tinggal di hulu sungai pada masa lampau sering bepergian ke hilir sungai menggunakan perahu atau biduk. Setelah selesai urusannya, maka kembali pulang ke hulu pada sore harinya.

“Berasal dari bahasa Melayu, udik. Konteksnya pergi ke muara dan kemudian pulang kampung. Saat orang mulai merantau karena ada pertumbuhan di kota, kata mudik mulai dikenal dan dipertahankan hingga sekarang saat mereka kembali ke kampungnya,” kata Antropolog UGM, Prof Heddy Shri Ahimsa-Putra, Selasa (26/04/2022) dilansir situs resmi UGM.

Menurut Heddy, istilah mudik mulai dikenal luas di era tahun 1970-an, setelah pada masa orde baru melakukan pembangunan pusat pertumbuhan di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan yang menyebabkan orang melakukan urbanisasi pindah ke kota untuk menetap dan mencari pekerjaan.

Ia menuturkan, mereka yang  bekerja dan hidup di kota. Lama lepas dari kerabatnya. Padahal selama di desa bisa dekat dengan kerabat.

“Kangen pasti. Menunggu libur yang agak panjang agar bisa  kumpul sangat ditunggu. Karena kita di Indonesia masyarakat muslim yang paling banyak maka lebaran Idulfitri jadi pilihan. Berbeda di Amerika dan Eropa, warganya banyak pulang kampung saat perayaan thanksgiving atau perayaan natal. Sementara di kita ya Idulfitri,” paparnya.

Akan tetapi mudik bagi sebagian orang bukan semata-mata untuk ajang kumpul keluarga. Namun, juga menjadi ajang bagi sebagian orang untuk pamer atas keberhasilan mereka di tanah perantauan.

“Motivasi lain karena ingin menunjukkan ia sudah berhasil secara ekonomi,” katanya.

Perkiraan Pemudik 2022

Menurut survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Balitbang Kemenhub), tahun ini diperkirakan ada 85,5 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran.

Jumlah pemudik terbanyak diperkirakan berasal dari Jawa Timur, yakni 14,6 juta orang. Angka itu setara dengan 17,1% dari total jumlah pemudik pada Lebaran tahun ini. Jabodetabek menempati peringkat kedua dengan perkiraan jumlah pemudik 14 juta orang atau sekitar 16,4% dari total pemudik.

Kemudian sebanyak 12,1 juta orang pemudik diprediksi berasal dari Jawa Tengah, 9,2 juta pemudik dari Jawa Barat, dan 4 juta pemudik dari Sumatera Utara.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengimbau agar masyarakat waspada terhadap potensi lonjakan jumlah pemudik di masa Lebaran 2022. “Ini adalah sesuatu yang perlu diantisipasi, mengingat angka 85,5 juta ini bukan angka yang sedikit dan kita sudah dua tahun tidak melaksanakan kegiatan mudik ini,” ujar Adita, seperti dilansir Kompas.com, Jumat (8/04/2022).

Kemenhub memprediksi arus puncak mudik akan terjadi pada 29-30 April 2022 pukul 07.00-09.00. Sedangkan puncak arus balik mudik terjadi pada 8 Mei 2022 di jam yang sama.[acl]

Sumber: www.ugm.ac.id/ news.unair.ac.id/ databoks.katadata.co.id/

Tags: idulfitrilebaranmudik

Berita Terkait

Pemerintah Indonesia Kirimkan Bantuan Kemanusiaan ke Libya

Pemerintah Indonesia Kirimkan Bantuan Kemanusiaan ke Libya

02 Oktober 2023
Perkebunan Sawit Rawa Tripa

Akhirnya PT Kalista Alam Bayar Ganti Rugi Kerusakan Lingkungan

30 September 2023
WALHI Aceh Desak Pemerintah Bekukan  Izin PT Medco E&P Malaka

WALHI Aceh Desak Pemerintah Bekukan  Izin PT Medco E&P Malaka

25 September 2023
Hirup Gas Bau Busuk, 29 warga dirawat di RSUD Zubir Mahmud dan Ratusan lainnya Mengungsi

Hirup Gas Bau Busuk, 29 warga dirawat di RSUD Zubir Mahmud dan Ratusan lainnya Mengungsi

25 September 2023
Pangdam IM Panen Perdana Program I’M Jagong  

Kebakaran Hebat Lumatkan 22 Rumah di Simeulue Timur

24 September 2023
Pangdam IM Panen Perdana Program I’M Jagong  

Pangdam IM Panen Perdana Program I’M Jagong  

24 September 2023
Next Post
Kini Ada ATM Beras di Banda Aceh

Kini Ada ATM Beras di Banda Aceh

POPULAR NEWS

Galeri Foto: Refleksi 17 Tahun Damai Aceh

27 April 2023
PR Stunting yang Semakin Genting

PR Stunting yang Semakin Genting

05 Juli 2022

Foto Trik: Memanfaatkan Skala Dalam Komposisi Foto

23 April 2022

Sampah Plastik yang Tak Terkendali

11 April 2022
Infografis: 10 film indonesia terlaris sepanjang masa

Infografis: 10 film indonesia terlaris sepanjang masa

30 Mei 2022

Infografis

Infografis: Ketersediaan daging untuk tradisi meugang 1444 H di Aceh

Infografis: Ketersediaan daging untuk tradisi meugang 1444 H di Aceh

19 Maret 2023
Komoditi- yang memberi pengaruh besar terhadap garis kemiskinan

Infografis – Komoditi yang memberi pengaruh besar terhadap garis kemiskinan

05 November 2022
10 Provinsi Dengan Tingkat Kemiskinan Tertinggi 2022

10 Provinsi Dengan Tingkat Kemiskinan Tertinggi 2022

27 September 2022
10 Kabupaten Tertinggi Prevalensi Stunting di Aceh 2021

10 Kabupaten Tertinggi Prevalensi Stunting di Aceh 2021

23 September 2022

Tentang Kami

Kami hadir bukan untuk bersaing, tetapi bersinergi dengan semua pihak menghadirkan berita yang akurat, kredibel, independen, berkualitas serta mencerdaskan pembaca melalui pendekatan Jurnalisme Data.

Follow us

Kategori

  • Berita
  • Cek Fakta
  • Featured
  • Foto
  • Headline
  • Infografis
  • Jurnalisme Data
  • Jurnalisme Warga
  • News
  • Opini
  • Uncategorized
  • Video

Recent Posts

  • Pemerintah Indonesia Kirimkan Bantuan Kemanusiaan ke Libya
  • Akhirnya PT Kalista Alam Bayar Ganti Rugi Kerusakan Lingkungan
  • WALHI Aceh Desak Pemerintah Bekukan  Izin PT Medco E&P Malaka
  • Hirup Gas Bau Busuk, 29 warga dirawat di RSUD Zubir Mahmud dan Ratusan lainnya Mengungsi
  • Berita
  • Featured
  • Foto
  • Infografis
  • Jurnalisme Data
  • Jurnalisme Warga
  • Opini
  • Video
  • PPMS
  • Redaksi

© 2023 digdata.id Allright Reserved

No Result
View All Result
  • Berita
  • Featured
  • Foto
  • Infografis
  • Jurnalisme Data
  • Jurnalisme Warga
  • Opini
  • Video
  • PPMS
  • Redaksi

© 2023 digdata.id Allright Reserved