Kelompok imigran Rohingya kembali mendarat dipantai kawasan Aceh Besar, Kamis pagi.
Wakil Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftah Cut Adek, mengatakan sebanyak 50-an orang imigran mendarat sekira pukul 9.15 WIB.
“iya, pagi tadi sekitar pukul 9.15 WIB tadi, sekira 50-an Rohingya mendarat di Lampanah Aceh Besar,” kata Miftah Cut Adek, Kamis (16/02/2023).
Menurut Miftah, belum bisa dipastikan, kapal yang berlabuh tersebut, kapal yang berlayar darimana.
“ Memang sebelmnya ada informasi dilaporkan oleh nelayan di kawasan Peudada, Kabupaten Bireuen, bahwa mereka meliha kaal diduga bermuatan imigran rohingya berjarak sekitar 8 sampai 10 mil dari daratan, tapi apakah ini kaal yang sama yang dimaksud atau bukan,” jelas Mifah.
Kini, para imigran masih ditangani oleh aarat keamanan dan aparat gampong (desa) setempat.
Sementara itu, sehari sebelumnya, Lembaga PBB untuk pengungsian United Nations Hight Commissioner for Refugees (UNHCR) menyebutkan telah mencatat sebanyak 665 imigran Rohingya masuk ke Provinsi Aceh sepanjang 2022.
Kepala Perwakilan UNHCR Indonesia Ann Maymann mengatakan ratusan pengungsi tersebut mendarat di tiga lokasi berbeda di Aceh yakni Kota Lhokseumawe, Kabupaten Pidie, dan Kabupaten Aceh Besar.
“Dari 664 imigran Rohingya, sebanyak 167 orang di antaranya melarikan dari dari lokasi penampungan sementara di Kota Lhokseumawe,” kata Ann Maymann. Di tingkat regional, kata Ann Maymann, UNHCR mencatat peningkatan enam kali lipat jumlah imigran Rohingya yang melakukan perjalanan laut dan tidak sah di kawasan Asia-Pasifik sepanjang 2022. (Yan)