Kecamatan Bandara Masih Dikepung Banjir Setinggi 1 Meter

Memasuki hari ke 7, banjir masih menggenangi Kecamatan Bendahara, Kabupaten Tamiang hingga Selasa (1/11/2022). Malah masih terdapat 4 desa yang masih terisolir  dan tidak dapat ditempuh menggunakan kendaraan pribadi.

Untuk sampai ke 4 desa tersebut, yaitu  Desa Raja, Desa Mesjid Bendahara, Rantau Pakam, Seunebok Aceh yang harus menggunakan sampan dan berjalan kaki karena debit air sangat deras dan mencapai 50-80 cm

Kecamatan Bendahara merupakan daerah terparah terdampak banjir. Di hari pertama ketinggian banjir di Kecamatan tersebut mencapai 1,5  meter sampai 2 meter. Dampaknya ada 1.653 keluarga yang berasal dari 30 desa tersebut harus mengungsi.

Akses menuju desa putus total, sehingga logistik bagi warga harus didistribusikan dengan sampan dan perahu karet oleh personil TNI dan Polri di posko induk bencana banjir Tamiang.

Kini sebagian warga telah kembali ke rumah untuk bersih-bersih seiring dengan surutnya banjir. Dari pantauan media ini di lokasi, puluhan rumah warga dengan bangaunan panggung juga ikut terendam.

Menurut Aminuddin (75) warga Desa Raja yang terjadi saat ini sama besarnya dengan banjir yang terjadi pada tahun2006 yang menenggelamkan hampir seluruh Kabupaten Tamiang.

Namun untuk Kecamatan Bendahara khususnya Desa Raja, Desa Masjid Bendaharan dalam tahun ini sedah empat kali terjadi banjir.

“Selama banjir kali ini warga tidak bisa bekerja, tidak bisa ke kebun mau tidak mau ya berharap bantuan ajalah untuk bertahan selama banjir ini dan biasanya lama turun iarnya kalau banjir seperti ini,” kata Aminuddin

Hal yang sama juga dibenarkan Dayat, aparatur Desa Bendahara Mesjid. Namun untuk pasokan logistik setiap harinya diantar oleh petugas posko, begitu juga untuk pelayanan kesehatan.

“Bantuan dari pemerintah ada masuk kemari, makanan, air bersih juga obat-obatan. Sebagian warga ada yang tinggal di pos pengungsian dan sebagian lagi masih bertahan dirumah,” jelas Dayat.

Sementara itu Juru Bicara Penanggulangan Bencana Banjir Aceh Tamiang, Agusliana Devita, mengatakan mulai hari ini, Senin 7 November focus penanganan banjir, distribusi logistik dilakukan ke arah hilir salah satunya Kecamatan Bendahara yang masih tinggi genanagan airnya. Dari data BPBD Aceh Tamiang, Kecamatan Bendahara memiliki 56  titik posko pengungsian.[]

Tulisan Terkait

Bagikan Tulisan

Berita Terbaru

Newsletter

Subscribe to stay updated.