Bagi sebagian masyarakat kulit Nenas sampah yang harus dibuang. Sangat jarang yang mengetahui, di balik tanaman bernama ilmiah Ananas comosus (L.) Merr ini memiliki banyak manfaat. Baik kepada manusia, hewan, dan tanaman.
Padahal kalau terdapat pengetahuan manfaat kulit Nenas, sampah dapat dikurangi, sehingga masalah kebersihan sedikit teratasi dengan bisa memanfaatkannya.
Sementara kebersihan adalah impian semua orang. Membuangnya pun sesungguhnya tidak ada masalah, karena jenis sampah seperti kulit buah nanas mudah terurai dan menyatu dengan tanah.
Hanya saja, sungguh sayang jika dibuang sia-sia, sebab di balik anggapan sebagai sampah, kulit tanaman dari ordo Farinosae ini menyimpan beragam manfaat.
Itu karena kulit tanaman ini mengandung banyak flavonoid dan bromelin. Tidak hanya itu, kulitnya juga mengandung senyawa tanin, pitat, dan oxalat.
Kandungan flavonoid yang terdapat pada kulitnya dapat menyebabkan penghambatan terhadap sintesis asam nukleat.
Selain itu, flavonoid juga dapat menghambat metabolisme energi dari bakteri. Oleh karenanya, flavonoid merupakan komponen antibakteri yang sangat potensial.
Amini (2018) mengungkapkan, kandungan bromelin merupakan enzim proteolitik. Enzim ini dapat memecah molekul protein. Bromelin dapat memutus ikatan protein pada bakteri sehingga ampuh dalam menghambat pertumbuhan bakteri.
Anggy Rinela Sulistya Rini, (2016) mengungkapkan jika kulit buah nanas mengandung senyawa kimia yang bersifat sebagai antibakteri,
Dan menurut Erukainure (2011) kulit tanaman dari kelas Angiospermae ini mengandung vitamin C, flavonoid dan karotenoid.
Berikut beberapa manfaat dari kulit nanas:
Pupuk untuk Tanaman
Pupuk dari kulit nanas dipercaya dapat menyuburkan tanaman. Kulitnya dapat diolah kembali menjadi POC atau pupuk organik cair.
Cara pembuatannya cukup mudah. Kamu hanya perlu mencampur 6 kg kulit nanas, 2 kg kotoran ayam, 17 gram ragi, 200 gram gula merah, dan 6 liter air bersih.
Setelah itu simpan campuran hingga seluruh bahan organik tersebut terurai. Limbah nanas ini kaya unsur fosfor (P, nitrogen (N), dan kalium (K). Kandungan tersebut dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.
Handsanitizer
Handsanitizer dapat dibuat dari campuran alkohol, H2O2, parfum gliserin, serta pewarna dengan ekstrak dari kulit nanas.
Hasilnya, handsanitizer tersebut efektif menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Penggunaan handsanitizer melonjak ketika pandemi Covid-19 menyerang dunia. Handsanitizer menjadi salah satu senjata yang dianggap ampuh untuk menjaga kebersihan.
Nah, kulit buah nanas dapat dimanfaatkan menjadi larutan, yang bermanfaat untuk membersihkan tangan dari berbagai virus dan bakteri.
Kualitas handsanitizer ekstrak kulit nanas dinyatakan baik karena memenuhi standar mutu handsanitizer meliputi uji organoleptik, pengukuran pH, uji homogenitas dan uji daya sebar.
Ditemukan pula bahwa konsentrasi optimum ekstrak kulit nanas dalam formulasi hand sanitizer yang menghasilkan zona hambat paling besar terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli adalah hand sanitizer formula 3 dengan 1,5 persen ekstrak (F3).
Bahakn baku bioethanol
Penelitian Harimbi Setyawati dan Nanik Astuti Rahman dari Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional, Malang, Jawa Timur. Menemukan jika kulit tanaman dari genus Ananas ini berpotensi menjadi bahan baku pembuatan bioethanol.
Di dalam limbah buahnya terkandung karbohidrat sebanyak 17,53 persen dan gula 13,65 persen.
Jumlah tersebut sudah cukup tinggi, sehingga dapat membuat kulit tanaman dari divisi Spermatophyta ini memungkinkan untuk diolah menjadi bioethanol. Bioethanol sendiri terbuat dari proses fermentasi.
Bioethanol berasal dari gula hasil fermentasi dari sel khamir. Khamir yang digunakan yakni Saccharomyces cerevisiae. Berdasarkan hasil penelitian, fermentasi kulit tanaman dari kerajaan Plantae ini dengan 30 gram S. Cerevisiae, dalam waktu 10 hari dapat menghasilkan 3,965% bioethanol.
Untuk pakan ternak
Siapa sangka, jika kulit buah nanas dan serat perasan daging buahnya dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif untuk ternak ruminansia.
Pakan dari kulit nanas dapat menjadi sumber energi yang potensial. Karena mengandung serat (NDF) yang tinggi. Pakan alternatif ini dari kulit buah yang sering dijadikan selai ini dapat ditambahkan sebanyak 10–20 persen ke dalam pakan.
Itulah beberapa manfaat kulit tanaman dari famili Bromiliaccae ini yang sering terbuang sia-sia.[acl]
Sumber: klikhijau.com