Kanker menjadi salah satu penyakit kronis yang angka kasusnya terus meningkat di dunia, dan di Indonesia, prevalensi kanker mengalami peningkatan dari 1.4 per mil di tahun 2013 menjadi 1.8 per mil di tahun 2018.
Sementara Prevalensi kanker di Aceh mendekati rata-rata nasional yaitu 1.6 per mil.
BANDA ACEH, DIGDATA — Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, meresmikan Gedung Pusat Onkologi, di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA).
Dengan diresmikan gedung onkologi ini, kini RSUDZA mempunyai tempat khusus untuk menangani penyakit kanker.
Kanker menjadi salah satu penyakit kronis yang angka kasusnya terus meningkat di dunia, dan di Indonesia, prevalensi kanker mengalami peningkatan dari 1.4 per mil di tahun 2013 menjadi 1.8 per mil di tahun 2018.
Sementara Prevalensi kanker di Aceh mendekati rata-rata nasional yaitu 1.6 per mil.
“Kita di Aceh menginginkan adanya pengendalian dan sistem pelayanan kanker yang komprehensif, sehingga dapat menurunkan angka kematian akibat kanker. Pemerintah Aceh memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat,” kata Nova saat meresmikan Gedung Onkologi RSUDZA, Senin (21/03/2022).
Nova menyebutkan, dengan layanan Kesehatan yang terpadu, komprehensif dan paripurna, akan meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Aceh.
Sementara itu, Direktur RSUZA, dr. Isra Firmansyah, mengatakan tingginya kasus kanker dan pasien yang harus dirujuk ke luar Aceh, menjadi alasan mengapa pembangunan gedung onkologi tersebut sangat dibutuhkan.
Ia mengatakan, penyakit kanker yang paling mendominasi di Aceh adalah kanker payudara, Kanker Ovarium, Leukimia (kanker darah) dan Limfoma NonHodgkin (kanker getah bening)
Pada umumnya, sebut dr.Isra, banyak pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit yang punya fasilitas lebih lengkap seperti Rumah Sakit Dharmais dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta dan Rumah Sakit Adam Malik di Medan.
“Butuh biaya besar untuk penanganan kanker. Satu siklus saja bisa mencapai Rp 3 sampai 11 juta. Begitu besar biaya yang harus dikeluarkan pemerintah dan tentunya keluarga penderita,” ujar dr. Isra.
Di Aceh ada sekitar 10.800 jiwa yang mengalami sakit kanker. Dengan adanya unit onkologi di RSUDZA, mudah-mudahan pasien kanker bisa dirawat di Banda Aceh
Ada beberapa fasilitas yang tersedia di Gedung Onkologi RSUDZA. Di antaranya meliputi ruang rawat inap, rawat jalan, kemoterapi, bedah, Radiologi Diagnostik, Patologi Anatomi dan berbagai fasilitas pengobatan kanker lainnya.
Seorang pasien penderita Leukimia jenis CLL di RSUDZA menceritakan kalau dirinya harus menjalani kemoterapi enam siklus.
“Harapan saya agar Sarana dan Prasarana untuk Ruang Kemoterapi agar lebih ditingkatkan lagi sehingga semua pasien merasa nyaman saat Kemoterapi. Semoga Gedung Onkologi yang baru dibangun ini dapat segera dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Aceh,” ujar Zulkarnain.*****