Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Sofyan Dawood bersilaturrahmi dengan pedagang pasar impres Tapaktuan, Aceh Selatan pada senin (31/07/2023).
Puluhan pedagang yang terhimpun dalam Himpunan Pedagang Pasar Impres Tapaktuan (HPPIT) tampak begitu antusias ketika mantan Juru bicara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tersebut datang untuk mendengar keluh kesah yang selama ini mereka rasakan.
“Saya hari ini turun ke lokasi bukan untuk cari suara, tapi hanyalah untuk melihat bagaimana kondisi Aceh yang real (nyata),” ujar Sofyan Dawood
Saat ini, tambah Sofyan, bagaimana bisa Aceh menjadi provinsi termiskin di Sumatera dan nomor enam termiskin di Indonesia sedangkan Aceh termasuk daerah yang mendapatkan dana Otonomi Khusus (Otsus) dari tahun 2005.
“Saya dari zaman dulu memang tidak ingin menjadi pejabat, apapun itu saya tidak mau, tapi pada akhirnya kenapa saya harus mengambil resiko ini mencalonkan diri sebagai pejabat inilah kendalanya,” jelas Sofyan Dawood.
Dalam silaturrahmi tersebut, para pedagang mengeluhkan kondisi fasilitias pasar yang kian memprihatikan dan juga tidak adanya penertiban pedagang liar oleh pemerintah setempat.
“Kami pedagang pasar impres disini sekarang listrik dan air kami isi sendiri walaupun sudah tiap hari bayar pajak, banyak juga fasilitas yang belum terpenuhi, sedangkan yang liar tidak bayar pajak, disini pun juga ada kecemburuan sosial yang terjadi,” ujar Arjuna, Ketua Himpunan Pedagang Pasar Impres Tapaktuan (HPPIT).
Menerima keluhan tersebut, Sofyan Dawood mengaku prihatin dengan permasalahan tata kelola pasar yang dialami oleh para pedagang di pasar tersebut.
Oleh karena itu, ia mendorong para pedagang agar bisa bersama-sama aktif menyampaikan setiap keluh kesah yang mereka rasakan.
“Saya tidak menyalahkan pemerintah atau siapa pun, Kita harus bersama-sama untuk mengingatkan pemerintah kembali dalam pembangunan pasar impres ini,” kata Sofyan Dawood.[acl]