UNHCR : Kesehatan Mereka Saat Ini Menjadi Prioritas Kami

United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) menyebutkan imigran Rohingya yang mendarat di pesisir pantai Gampong Ujong Keupula, Kemukiman Lampanah, Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar pada Kamis (16/2) berjumlah 69 orang terdiri dari 26 orang laki-laki dewasa 23 orang perempuan dewasa dan 20 orang anak-anak

“Jumlah pengungsi yang mendarat dengan kapal hari ini ada sekitar 69 orang,” kata Senior Communications Assistant, Muhammad Yanuar Farhanditya, saat dihubungi Digdata.id Kamis (16/2).

Muhammad Yanuar menyampaikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak otoritas setempat untuk penanganan imigran tersebut.  Dan UNHCR akan selalu mendukung pemerintah juga masyarakat setempat dalam penanganannya.

“Kesehatan mereka saat ini menjadi prioritas kami dan kami akan bekerja sama dengan pihak otoritas,”jelasnya lagi.

Yanuar juga meminta kepada mitra kerja dan organisasi pelaku kemanusiaan yang berada di lapangan untuk memenuhi kebutuhan darurat mereka (Rohingya) termasuk pelayanan kesehatan, makanan, air bersih dan tempat penampungan.

Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto dalam keterangan tertulisnya mengatakan, 69 imigran Rohingya yang mendarat pagi tadi di Lampanah Seulimum Aceh Besar ini akan dipindahkan ke tempat penampungan sementara di UPTD Rumoh Seujahtra Beujroh Meukarya Ladong Tuna Sosial Dinsos Aceh.

“Akan dibawa ke tempat penampungan di UPTD Dinas Sosial di Ladong untuk ditindak lanjut oleh IOM dan UNHCR,” kata, Kombes Joko Krisdiyanto,

Menurut Joko, saat ini puluhan imigran gelap itu masih dalam tahap pemeriksaan kondisi dan pendataan kembali. Dan Mereka tiba dengan boat berukuran 15×4 meter pada pukul 09.30 pagi.

Sebelumnya, Sekjen Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek, mengatakan imigran Rohingya yang  terdampar di pesisir pantai Pemukiman Lampanah, kecamatan Seulimeum, Aceh Besar, itu berjumlah 50 orang.

“Pukul 09.15 WIB 50 Rohingya mendarat di Lampanah, Aceh Besar,” katanya. Miftach menuturkan, 50 imigran Rohingya yang terdampar tersebut diduga penumpang kapal yang sebelumnya sempat terpantau memasuki wilayah perairan Peudada, Bireuen.  “Kemungkinan ya begitu,” ujar Miftach.

Tulisan Terkait

Bagikan Tulisan

Berita Terbaru

Newsletter

Subscribe to stay updated.