Home Berita Hag Al Laila: Tradisi Sambut Ramadhan ala Anak-anak di UEA
BeritaHeadlineNewsUncategorized

Hag Al Laila: Tradisi Sambut Ramadhan ala Anak-anak di UEA

Share
Tradisi Hag Al Laila. Poto : HO
Tradisi Hag Al Laila. Poto HO
Share

Meski umat muslim sudah menjalankan puasa ramadhan, namun ada satu tradisi sambut ramadhan di Uni Emirat Arab, yang unik dan menjadi sarana belajar untuk anak-anak menjalankan ibadah puasa.

Tradisi itu disebut Hag Al Laila. Ini merupakan tradisi yang dilakukan pada 15 hari sebelum Ramadhan atau pada 15 Syaban di Uni Emirat Arab (UEA). Tradisi yang dimeriahkan oleh anak-anak ini menjadi momen spesial yang mempererat solidaritas dan menumbuhkan semangat berbagi.   Dalam perayaan tersebut, anak-anak akan memakai pakaian tradisional dan membawa tas anyaman berwarna-warni sambil berkeliling ke rumah-rumah tetangga, menyanyikan lagu-lagu khas untuk meminta manisan.  

Mereka biasanya mengucapkan kalimat seperti “Atoona Hag Al Laila”, yang berarti “Berilah kami manisan untuk malam ini”, atau “Atoona Allah yaa’teekoum bet Makah yewadeekoum”, yang bermakna “Berilah kami, dan semoga Tuhan memberi kalian berkah serta kesempatan mengunjungi Makkah.”   Menurut The National News, tradisi ini dipercaya berasal dari perilaku Fatima, putri Nabi Muhammad, yang membagikan manisan kepada masyarakat dua minggu sebelum bulan Ramadhan.

Ahmed Al Jafflah, Manajer Protokol dan Presenter Senior di Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum Centre for Cultural Understanding (SMCCU) mengatakan, perayaan ini mengajarkan anak-anak tentang pentingnya kebersamaan dalam masyarakat serta menumbuhkan semangat kemurahan hati.   Hag Al Laila berfokus pada kebahagiaan anak-anak. Mereka menerima segenggam manisan atau kacang dari setiap rumah yang mereka kunjungi. 

Beberapa keluarga bahkan menyediakan cangkir kecil agar anak-anak bisa mengambil lebih banyak permen, atau memberi uang sebagai hadiah.   Selain berkeliling rumah tetangga, keluarga juga berkumpul untuk menikmati makanan khas seperti luqaimaat, yaitu bola-bola adonan goreng yang disiram madu kurma.  

“Saya masih ingat saat kecil, ibu saya membuat luqaimaat dan memberi saya sirup kurma untuk dituangkan di atasnya. Saya pernah ketahuan memakan semua luqaimaat sebelum dimasukkan ke dalam panci. Itu kenangan indah dari Hag Al Laila,” kenang Al Jafflah, dikutip dari Gulf News. Hag Al Laila bukan sekadar tradisi, tetapi juga bentuk persiapan menuju Ramadan yang penuh berkah, mengajarkan nilai berbagi, kebersamaan, dan kegembiraan bagi semua anggota masyarakat. (Yan)

Sumber : Kompas.com

Share
Related Articles
Sejumlah pemuda berdiskusi dan kenduri memperingati Haul ke-15 Hasan Tiro di Aceh. Poto : For Digdata.id
BeritaNews

Orang Muda di Aceh, Peringati Haul ke 15 Hasan Tiro

Nama Hasan Tiro, pastinya tak pernah lekang diingatan masyarakat di Aceh. Hasan...

JCH Perempuan asal Embarkasi Aceh bersiap berangkat ke Mekkah.
BeritaHeadlineNews

Jadi Amirul Hajj, Menteri PPPA Pastikan Hak Jemaah Haji Perempuan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, memastikan jemaah...

Wahyu Majiah dan Pameran Foto & Video: Kita Berhak Sehat
BeritaNews

Fotografer Perempuan Asal Aceh Tampil di Pameran “Kita Berhak Sehat” di Jakarta

Fotografer perempuan muda berbakat asal Aceh, Wahyu Majiah, menjadi salah satu dari...

JCH asal embarkasi Aceh bersiap berangkjat menuju Makkah. Poto : Fitri Juliana/Digdata.id
BeritaNews

BP Haji Bakal Perbanyak Pembimbing Perempuan pada 2026

Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan rencana...