Home Berita Siklon Tropis Noru, Bikin Aceh Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
BeritaHeadline

Siklon Tropis Noru, Bikin Aceh Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi

Share
Banjir Luapan SUngai melanda KecamatanSIngkil Utara. Hujan yang terus mengguyur kawasan ini semakin mempercepat luapan sungai. Poto : Digdata.id/HO
Share

Hujan dengan intensitas sedang hinggga tinggi disertai dengan angin kencang melanda Aceh hingga 3 hari kedepan. Kondisi ini juga mengakibatkan gelombang tinggi di perairan Aceh.

Perkiraan cuaca yang dirilis BMKG, saat ini hampir seluruh wilayah Aceh memasuki masa transisi musim penghujan. Gangguan cuaca ini akibat pengaruh bibit Siklon Tropis Noru yang bersumber dari Vietnam.

“Kondisi musim transisi ini juga diperkuat dengan adanya pengaruh/dampak tidak langsung siklon tropis noru yang berada di daratan Vietnam bagian timur yang dapat mempengaruhi dan meningkatnya pertumbuhan awan konvektif,” kata Weather Forecaster BMKG Aceh, Stya Juangga Dirta, Jumat (30/9/2022).

Ia menyebutkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi akan menurun seiring dengan melemahnya dampak tidak langsung Damb, dan juga selesainya masa transisi (sudah memasuki musim hujan),

Berdasarkan prakiraan cuaca pertanggal 30 September 2022, sebut Stya, kecepatan angin mencapai 3000 feet. Dari hasil pantau masih adanya belokan angin (shearline) dan juga konvergensi wilayah provinsi Aceh.

“Juga diperkuat dengan masih terpantaunya peningkatan suhu muka laut (SST) di Samudera Hindia yang juga berkorelasi terhadap pembentukan awan konvektif atau awan hujan di wilayah Aceh,” sebutnya.

Dampak dari cuaca buruk tersebut, Aceh termasuk berada dalam kategori ‘Siaga’ terhadap bencana hidrometeorologi, yaitu banjir, banjir bandang, dan lainnya.

Kasi Data BMKG Kelas I SIM, Zakaria Ahmad menyebutkan, gelombang laut dalam tiga hari kedepan terbilang tinggi, perkiraan antara 2,5 meter hingga 4 meter di utara Sabang, dan malaka bagian utara. Sedangkan untuk daerah Samudera Hindia Barat Aceh, tinggi gelombang mencapai 6 meter.

“Ini berbahaya untuk nelayan dan penyedia jasa penyeberangan,” kata Zakaria Ahmad.

Kendati demikian, Zakaria menyebutkan untuk penyeberangan Banda Aceh-Sabang dan Simeulue-Meulaboh masih dalam kategori sedang, yaitu antara 1,25 meter hingga 2,5 meter ketinggian gelombangnya.

Zakaria juga mengingatkan untuk kepulauan, seperti Simeulue, Pulo Aceh dan Sabang  agar selalu mewaspadai angina kencang melanda sewaktu-waktu di wilayah tersebut. Karena angina kencang tersebut dalam merobohkan pohon dan atap rumah.

“Potensi angin kencang ini juga terjadi di Aceh Besar dan Banda Aceh,” ungkapnya.[acl]

Share
Related Articles
HeadlineJurnalisme Data

Lubang Gelap Emas di Tambang Ilegal 

Suara mesin diesel meraung dari balik hutan lebat. Di balik semak dan...

BeritaNews

AJI, IJTI dan PFI Menolak Program Rumah Bersubsidi bagi Jurnalis

Tiga organisasi profesi jurnalis menolak program rumah bersubsidi dari pemerintah untuk para...

Bentuk rumah minimalis modern (Dok. Shutterstock)
BeritaHeadline

Jurnalis Butuh Kesejahteraan, Bukan Rumah Subsidi

Pemerintah berencana meluncurkan sebuah program yang tampaknya penuh niat baik: menyediakan 1.000...

BeritaNews

Wali Kota Illiza: ASN Dilarang Merokok di Lokasi KTR

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, kembali menegaskan pentingnya penerapan kawasan...