Hujan yang melanda sejak Senin malam, menyebabkan banjir merendam sebagian desa di Kecamatan Samudera, Aceh Utara, Selasa (05/09/2023) pagi.
Selain karena tingginya intensitasnya hujan sejak beberapa hari terakhir di kawasan dataran tinggi Aceh Utara, banjir juga terjadi karena jebolnya tanggul sungai Krueng Keureuto dan Krueng Pasee, sehingga meluap ke permukiman warga.
Sebanyak sepuluh desa di Kecamatan Samudera, terendam banjir. Debit air sungai meluap akibat jebolnya sejumlah tanggul sungai di Desa Tanjong Hagu, Desa Rengkam dan Desa Tanjong Awe.
Desa yang terdampak banjir parah adalah desa Madan, Desa Tanjong Hagu, Desa Rengkam dan Desa Tanjong Awe. Ketinggian air rata-rata antara 30 sentimeter hingga satu meter. Akibatnya aktifitas warga terganggu, warga pun masih bertahan dirumah untuk menjaga harta benda.
Banjir mulai merendam permukiman warga sejak pukul 03.00 dini hari. Menurut warga banjir kerap terjadi saat intensitas hujan tinggi melanda kawasan dataran tinggi Aceh Utara.
Pihak pemerintah kecamatan pun mengimbau warga untuk terus waspada, jika kondisi semakin parah, warga diminta untuk mengungsi ke tempat lebih aman.
Hingga Selasa eang, banir elas hingga menggenangi lima kecamatan, yakni Kecamatan Samudera, Kecamatan Matangkuli, Kecamatan Pirak Timu, Kecamatan Syamtalira Aron dan Kecamatan Tanah Luas. Camat Samudera, Ilyas, mengatakan banjir telah merendam sepuluh gampong di wilayah kerjanya. Adapun gampong-gampong yang digenangi air tersebut yaitu, Gampong Kitoe, Madan, Tanjong Hagu, Krueng Baro Langgahan, Teuping Blangan, Tanjong Baroh, Tanjong Rengkan, Tanjong Mesjid, Tanjong Paya, dan Tanjong Awe. (Yan)