Fitri (48) bergegas mengumpulan beberapa botol galon air plus dua ember besar, dan kemudian menggunakan becak ia pun menuju meunasah. Hari ini mobil tangki pengangkut air bersih dari PDAM Tirta Montala Kabupaten Aceh Besar akan datang ke Maunasah gampong mereka, Gampong Tanjong, Kecamatan Lhoknga, untuk mendistribusikan air bersih kepada warga.
“Sudah sebulan terakhir kami kekurangan air digampong, sumur tidak ada air, mungkin karena musim kemarau” kata Fitri, Kamis (16/08/2024).
Kondisi ini disebut Fitri dan sejumlah ibu rumah tangga lainnya, sangat menyulitkan mereka.
” Kalau mau mencuci, kami ke meunasah, untungnya sumur di meunasah masih ada sumber air, meski sudah sangat dalam,” katanya.
Kemarau panjang kembali melanda Aceh Besar. Sejak Desember 2023 hingga Mei 2024, kondisi ini telah mengakibatkan krisis air di sejumlah daerah di Aceh Besar.
Krisis air bukan hanya terjadi tahun ini, tetapi sudah berulang setiap tahunnya sejak 2017. Salah satu gampong yang terdampak di Kecamatan Lhoknga adalah Gampong Tanjong.
Disebutkan Fitri, kondisi ini membuat beban berlapis, apalagi untuk kaum perempuan yang kesehariannya lebih banyak bersinggungan dengan air seperti memasak, mencuci dan lain sebagainya.
Petugas pendistribusi air bersih PDAM Tirta Montala, Marzuki, mengatakan sudah lebih dari sepekan ini, PDAM Tirta Montala mendistribusikan air bersih ke sejumlah desa di Kecamatan Lhoknga, termasuk di Gampong Tanjong.
“Kami pakai dua armada masing-masing dengan kapasitas 4000 liter dan 6000 liter. Untuk satu desa, bisa dua atau tiga mobil datang tergantung kepadatan penduduk” ujar Marzuki.
Marzuki menyebutkan pihaknya tetap berusaha untuk memastikan warga mendapat pasokan air bersih.

Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, meninjau langsung ke lokasi dan meminta instansi terkait untuk terus mendistribusikan air bersih kepada warga.
Kekeringan dan kekurangan air bersih tercatat di 28 gampong dalam Kecamatan Lhoknga. “Melalui PDAM dan dibantu teman teman dari TNI/Polri melakukan antisipasi awal dengan melakukan pendistribusian air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan,” kata Iswanto.
Menurutnya, proses distribusi akan berlanjut selama beberapa hari ke depan di gampong-gampong yang kekurangan air bersih. “Ini bukan krisis air, tadi saya sudah cek sumurnya baik di Mon Ikeun maupun di Lamcok, air sumurnya ada, namun permukaan mata airnya turun, sehingga pipa sanyo tidak sampai terhubung ke air. Jadi itu perlu dilakukan penggalian sumurnya, agar airnya lebih bersih dan lebih deras,” ucapnya. *