Hujan deras yang mengguyur kabupaten aceh besar menyebabkan venue alias arena perlombaan menembak banjir. Hujan lebat yang disertai angin kencang ini juga mengakibatkan talang air dan sebagian atap venue ambruk.
Banjir menggenangi lapangan parkir venue menembak di komplek rindam mata ie aceh besar, sejak senin pagi. Mobilisasi atlet sedikit terganggu. Rubuhnya atap dan talang air sempat menghentikan pertandingan.
Manager perlombaan menembak, Tarmizi meminta agar penanggungjawab venur bisa segera memperbaiki kondisi venue agar mobilisasi tlet dan jadwal pertandingan tidak terganggu.
“Akibat hujan deras memang tiba-tiba talang air ambruk, dan area parkiri juga terendam air, sedikit menganggu mobilitas atlet, dan kami berharap penanggungjawab venue bisa segera memperbaikinya dan Alhamdulillah tidak ada korban terluka,” ujar Tarmizi, Selasa (17/09/2024).
Akibat ambruknya saluran talang air di Lapangan Tembak indoor 10 meter ini, panitia terpkasa menunda pertandingan running target karena lapangan yang digunakan saluran listriknya terkoneksi dengan lapangan indoor 10 meter,” sambunganya.
Technical Delegate Menembak K.S. Henry Indrayani Oka mengatakan, panitia terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk memastikan sambungan listrik ke lapangan running target terpisah dari lapangan indoor 10 meter.
“Kita ingin memastikan seluruh jaringan dan perangkat elektronik serta jaringan listrik aman. Jika semua sudah aman maka akan dilanjutkan,” kata Henry.
Selain pertandingan running target yang sementara ditunda, sejumlah pertandingan outdoor juga diputuskan untuk dilanjutkan setelah hujan reda.
Henry menyatakan akan memanfaatkan lokasi lain sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
“Kami pastikan bahwa event PON XXI Aceh-Sumut cabang olahraga menembak tetap terlaksana dengan baik hingga 19 September 2024,” katanya.
Tidak hanya venue menembak, beberapa venue lainnya juga mengalami kerusakan, seperti bocor dan tergenang air, seperti venue perlombaan olahraga Kempo yang berlangsung di GOR Koni Banda Aceh.
Peringatan Dini BMKG
Petugas Prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Blangbintang, Aceh Besar, Betsi, mengatakan Aceh kini tengah berada pada musim peralihan dari kemarau ke musim hujan. Jadi potensi cuara buruk sangat memungkinkan terjadi, seperti tiba-tiba angin kencang atau hujan lebat.
Foto : Suasana angin kencang landa periaran Pantai Gampong Jawa Banda Aceh, lokasi Venue Cabor Layar.
Menurutnya berdasarkan pantauan BMKG kecepatan anginnya hari ini maksimum 25-30 knot atau sekitar 55 km/jam. Mengalami kenaikan dari rata-rata sekitar 10 knot. “Artinya, ini angin ekstrem yang bisa mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti pohon tumbang,” ujarnya.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan terutama saat berkendara dalam keadaan hujan dengan intensitas sedang-lebat karena dapat mengurangi jarak pandang serta kondisi jalanan yang licin. Jika terjadi angin kencang, agar menghindari pohon/tiang yang rawan tumbang.
“pemerintah dan masyarakat dihimbau untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan. Misalnya melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon, bekerjasama membersihkan saluran irigasi di setiap daerah masing-masing,” ujar Betsi.
Terkait dengan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang kini sedang berlangsung di Aceh, BMKG juga mengingatkan penyelenggara PON agar selalu mengupdate informasi cuaca di masing-masing titik venue pada web resmi https://cuaca.bmkg.go.id/ (Yan)