Home Berita Terlalu Banyak Mainan Bikin Anak Kurang Kreatif
BeritaHeadline

Terlalu Banyak Mainan Bikin Anak Kurang Kreatif

Share
Share

Sebuah studi menarik dari University of Toledo, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa balita dan anak-anak cenderung lebih kreatif saat bermain dengan jumlah mainan yang lebih sedikit. Meskipun bagi orang tua tidak juga disarankan menyediakan sedikit mainan, tetapi diminta untuk mengatur jumlah dan jenis mainan yang diberikan kepada anak.

Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Infant Behavior and Development dan menawarkan wawasan penting bagi para orang tua mengenai hubungan antara kreativitas anak dan jumlah mainan yang tersedia.

Dalam jurnal itu menyebutkan, banyak orang tua kerap dihadapkan pada dilema jumlah mainan yang ideal untuk anak-anak mereka. Beberapa beranggapan bahwa banyak mainan merupakan tanda kasih sayang, sementara lainnya percaya bahwa terlalu banyak mainan dapat mengurangi kualitas interaksi dan perhatian yang diberikan orang tua.

Melalui Studi ini mencoba menjawab perdebatan tersebut melalui eksperimen sederhana untuk mengukur dampaknya pada kreativitas balita. Sehingga bisa menjadi pedoman bagi orang tua saat memberikan pilihan mainan kepada anak.

Dalam penelitian ini, 36 balita diamati saat bermain di sebuah area khusus selama 30 menit. Mereka dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok diberi empat mainan, sedangkan kelompok lainnya mendapat 16 mainan. Para peneliti mencatat aktivitas kreatif yang dilakukan balita saat bermain.

Hasilnya menunjukkan bahwa balita yang hanya memiliki empat mainan lebih sering terlibat dalam aktivitas kreatif dibandingkan mereka yang memiliki 16 mainan. Anak-anak dalam kelompok empat mainan juga bermain lebih lama dengan masing-masing mainan, menggunakan waktu ekstra untuk menemukan cara-cara baru dalam memanfaatkannya.

Saran untuk Orang Tua

Peneliti tidak menyarankan untuk membatasi jumlah total mainan anak, tetapi merekomendasikan agar hanya beberapa mainan saja yang diberikan pada satu waktu. Sisanya dapat disimpan dan diganti secara berkala. Dengan cara ini, balita memiliki kesempatan untuk fokus dan mengembangkan imajinasi tanpa terganggu oleh terlalu banyak pilihan.

Selain itu, para peneliti menyoroti bahwa terlalu banyak mainan dapat menjadi distraksi, mengurangi kemampuan anak untuk benar-benar memaksimalkan potensi kreatif mereka. Membatasi jumlah mainan dalam satu sesi bermain dapat membantu anak lebih kreatif, mandiri, dan inovatif.

Penelitian ini memberikan panduan sederhana namun efektif bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan bermain yang mendukung perkembangan anak secara optimal. Dengan sedikit mainan, anak-anak justru dapat menemukan banyak cara untuk bermain dan belajar.[acl]

Share
Related Articles
HeadlineJurnalisme Data

Lubang Gelap Emas di Tambang Ilegal 

Suara mesin diesel meraung dari balik hutan lebat. Di balik semak dan...

BeritaNews

AJI, IJTI dan PFI Menolak Program Rumah Bersubsidi bagi Jurnalis

Tiga organisasi profesi jurnalis menolak program rumah bersubsidi dari pemerintah untuk para...

Bentuk rumah minimalis modern (Dok. Shutterstock)
BeritaHeadline

Jurnalis Butuh Kesejahteraan, Bukan Rumah Subsidi

Pemerintah berencana meluncurkan sebuah program yang tampaknya penuh niat baik: menyediakan 1.000...

BeritaNews

Wali Kota Illiza: ASN Dilarang Merokok di Lokasi KTR

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, kembali menegaskan pentingnya penerapan kawasan...