Massa diduga imigran etnis rohingya dilaporkan melabuhkan kapal mereka dikawasan pantai Gampong (desa) Alue Bu Tuha, tepatnya di Kuala Seumilang, Gampong Alue Bu Jalan Baroh, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, Kecamatan Perlak Barat, Kabupaten Aceh Timur, Minggu jelang tengah malam (5/1/2025).
Kepala Bidang Politik Pemerintahan dan Keamanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Aceh Timur, Syansul Bahri, mengatakan keberadaan pengungsi rohingya yang tiba-tiba berada di pantai sempat mengejutkan warga setempat, dan kepala desa kemudian melaporkan situasi tersebut kepada Keuchik (kepala desa).
” Pengungsinya terdiri dari laki laki, perempuan dan banyak juga anak-anak, ” jelas Syamsul Bahri, Senin (6/1/2025).
Aparat kepolisian dan tentara setempat kemudian terlihat memberikan pengamanan kepada para pengungsi tersebut. Mereka terdiri atas 117 laki-laki dan 147 perempuan.
Ilyas, Kepala Desa Alue Bu Tuha, mengatakan, keberadaan pengungsi diketahui oleh nelayan setempat saat akan pergi melaut, sekitar 200 meter dari bibir pantai. “Mereka takut dan terkejut lalu melaporkan ke saya, lalu kami melaporkan ke pihak polsek. Pengungsi itu duduk dipinggir desa yang tak jauh dari bibir pantai,” jelas Ilyas.
Syamsul Bahri menyebutkan, berbagai pihak tengah mendata dan melaporkan keberadaan pengungsi kepada lwmbaga UNHCR ubtuk melakukan tindakan lebih lanjut. Ini dilakukan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan sambip menunggu proses lebih lanjut.
Sebelumnya dikabarkan sebanyak lebih dari 300 pengungsi etnis rohingya diusir dan dikembalikan ke perjalanan laut dari perairan Malaysia. Otoritas Malaysia melarang kapal-kapal Rohingya mengangkut pengungsi Rohingya mendarat dipesisir Malyasia. Sambil memberikan tambahan kebutuhan logistik, kapal-kapal itu pun diusir kembali ke perairan. (Yan)