Setelah hampir 2 tahun berhenti akibat COVID-19, penerbangan dari dan ke luar negeri di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) kembali beroperasi. Hal ini ditandai mendaratnya penerbangan dari Kuala Lumpur dengan pesawat AirAsia berjenis Airbus A320-216 dengan nomor penerbangan AK 421 pada Senin, 03 Oktober 2022.
Pesawat tiba di Bandara SIM (BTJ) pada pukul 10.50 WIB dengan membawa 76 penumpang dari Bandara Internasional Kuala Lumpur (KUL). Sedangkan penerbangan internasional perdana dari Banda Aceh ke Kuala Lumpur, pesawat bernomor penerbangan AK 420 itu membawa 133 penumpang.
Kedatangan penerbangan dari Kuala Lumpur tersebut disambut langsung oleh Asisten 3 Sekretaris Daerah Aceh, Iskandar yang mewakili Penjabat Gubernur Aceh saat menyambut kedatangan Direksi Kapital A AirAsia, Dato’ Abdul Aziz bin Abu Bakar beserta rombongan dalam penerbangan internasional perdana ke Banda Aceh, Aceh Besar.
“Terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam kepada seluruh keluarga besar AirAsia, kita berharap frekuensi penerbangan ke Malaysia dapat bertambah tidak hanya 2 kali dalam seminggu,” ujarnya.
Beroperasinya penerbangan internasional di Bandara SIM tidak luput dari atensi penuh Gubernur Aceh untuk membangkitkan perekonomian Aceh. Pergerakan masyarakat Aceh maupun Malaysia dapat kembali lancar sehingga aktivitas bisnis, pariwisata, berobat, dan segala keperluan persaudaraan (Aceh – Malaysia) bisa terhubung kembali.
Pemerintah Aceh juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Perhubungan atas dukungan yang diberikan selama ini, sehingga penerbangan internasional di Bandara SIM telah beroperasi kembali.
Sementara itu, Dato’ Abdul Aziz menyebutkan bahwa Aceh merupakan salah satu destinasi favorit AirAsia karena tingginya animo masyarakat Aceh menggunakan layanan maskapai ini.
“Dan hari ini adalah hari bersejarah untuk kami karena kami dapat terbang kembali ke Aceh,” ungkapnya.
Saat ini AirAsia, memiliki 10 rute penerbangan ke Indonesia dengan 66 frekuensi penerbangan, termasuk Aceh dengan 2 kali penerbangan dalam seminggu.
Dato’ Abdul Aziz meyakini bahwa frekuensi penerbangan ke Banda Aceh bisa ditingkatkan melalui kerjasama kedua belah pihak. Ia menambahkan bahwa AirAsia selalu menargetkan komunitas maupun destinasi yang kurang terlayani (underserved) oleh maskapai lainnya dengan harga yang murah.
“Memang kita coba menargetkan harga yang termurah supaya lebih ramai orang bisa terbang untuk jumpa familiy, bisnis, medical, tourism, karena itu adalah komoditi yang kita hendak berkhidmat (layani),” ungkap Dato’ Abdul Aziz.
Foto: Irfan/digdata.ID



