Sempat surut disejumlah tempat, banjir kembali merendam Kabupaten Pidie. Selain hujan dengan intensitas lebat yang mengguyur, dan menyebabkan Krueng Teuka meluap, banjir juga diperparah oleh pasang laut atau yang disebut pasang purnama.
Sebelas kecamatan di Kabupaten Pidie kembali terenda banjir hingga 100 sentimeter. Ribuan warga mengungsi ke bangunan Mess Pemerintah kabupaten Pidie.
Tidak hanya permukiman, kantor Bupati Pidie pun terendam banjir, sehingga pelayanan publik menjadi tersendat. Penjabat Bupati Pidie, Wahyudi Adi Siswanto mengatakan, bantuan sudah disalurkan kepada warga terdampak banjir.
“Pemkab pun telah menyediakan tempat pengungsian sementara di mess pemda setempat,” jelas Pj Bupati.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie, Muhammad Rabiul mengatakan sebelas Kecamatan di Kabupaten Pidie yang terendam banjir meliputi Kota Sigli, Pidie, Padang Tiji, Delima, Indrajaya, Muara Tiga, Batee, Grong-grong, Simpang Tiga, Kembang Tanjong, dan Peukan Baro.
“Banjir juga disebabkan oleh buruknya drainase yang tidak mampu menampung debit air disaat hujan seperti ini, meski dibeberapa lokasi sudah mulai surut, tapi warga harus tetap waspada karena dikhawatirkan adanya banjir susulan,” ujar Rabiul.
Pengungsian tersebar di sejumlah tempat, sebagian besar warga mengungsi di menasah sekolah serta di pesantren yang berdekatan dengan permukiman. BPBD mencatat 1.362 Kepala Keluarga atau 4.897 jiwa warga terdampak banjir korban banjir mengungsi ke tempat kerabat atau sanak famili, dan di lokasi pengungsian sementara.
BPBD Pidie juga mencatat banjir susulan mengakibatkan 76 desa terendam.
Meski tak separah banir sebelumnya, tapi banjir yang melanda sejak minggu (29/01/2023) ini juga merendam ruas jalan protokol di Kota Sigli, hingga hampir satu meter. (Yan)