Belanja Makanan dan Sedekah Meningkat Selama Ramadan

Menurut riset TGM Research selama bulan Ramadan umat muslim Indonesia lebih banyak menghabiskan biaya untuk belanja makanan dan minuman dibandingkan bulan lainnya.

Ini merupakan survei persepsi publik terkait pengeluaran selama ramadan dibandingkan bulan lainnya. Penelitian ini diselenggarakan oleh TGM Research secara daring pada Februari 2024 lalu.

Hasilnya, 46 persen menjawab pengeluaran lebih banyak untuk belanja makanan dan minuman. Kendati ada juga yang menyebutkan 42 persen pengeluaran sama saja dengan beberapa bulan lainnya. Meskipun selisih tipis, hanya berbeda 4 poin saja. Di sisi lain ada juga responden yang menyebutkan pengeluaran lebih sedikit, yaitu hanya 12 persen.

Yang menarik lainnya, amal/sedekah selama bulan Ramadan merupakan pengeluaran lebih banyak dari bulan lainnya, angkanya mencapai 49 persen, pengeluaran sama saja yang menjawab 44 persen dan bersedekah lebih sedikit hanya 6 persen.

Sedangkan untuk transportasi, responden menjawab 50 persen pengeluaran sama saja selama Ramadan. Hanya 25 persen menyebutkan banyak dan sedikit pengeluaran.

Meningkatnya pengeluaran untuk belanja makanan selama Ramadan bukanlah hal yang baru. Karena selama bulan puasa, khususnya umat muslim di Aceh berburu takzil berbuka yang dijajakan di pasar maupun lokasi penjualan dadakan. Seperti di pinggir jalan maupun beberapa lokasi lainnya.

Tradisi ini juga dilakukan di daerah lainnya yang mayoritas umat muslim. Setiap sore bakal mencari takzil untuk menu berbuka puasa. Termasuk mempersiapkan bahan makanan untuk sahur. Sehingga tidak heran mayoritas responden menjawab bahwa pengeluaran selama Ramadan lebih banyak dialokasikan untuk makanan dan minuman.

Tulisan Terkait

Bagikan Tulisan

Berita Terbaru

Newsletter

Subscribe to stay updated.