Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan rencana penambahan pembimbing perempuan pada penyelenggaraan ibadah haji 1447 Hijriah atau 2026.
Dahnil mengatakan, petugas atau pembimbing haji perempuan tidak sebanding dengan mayoritas jemaah haji yang didominasi oleh perempuan. “Makanya salah satu yang jadi catatan kami ke depan, pembimbing perempuan itu minimal proporsional, 50-50 atau sesuai dengan kuota perempuan,” ujar Dahnil saat wawancara khusus bersama Kompas.com, Selasa (6/5/2025).
Dahnil mengakui bahwa persoalan yang paling krusial dalam ibadah haji 2025 adalah kurangnya pembimbing perempuan. “Yang paling krusial itu pembimbing ibadah yang perempuan. Kan ada segmen-segmen ibadah yang memang idealnya didampingi oleh pembimbing ibadah perempuan,” tuturnya.
Dahnil menuturkan, ada Badiklat khusus yang bakal diikuti oleh para petugas haji 2026. “Kami mau ke depan ada Badiklat khusus yang memang menyiapkan para, apa namanya, petugas haji. Kami akan bikin perubahan sistem rekrutmen petugas,” imbuh dia.
Dahnil memastikan, perekrutan petugas haji tidak akan dipungut biaya.
Petugas haji justru akan dibayar karena tugas mulia membimbing jemaah haji. “Oh enggak ada (syarat khusus). Khusus petugas ini kan dia relawan. Freelance, mereka dibayar, digaji. Jadi ya misalnya jauh-jauh hari kami udah mulai buka rekrutmen. Supaya masuk ke Badiklat. Jadi enggak mendadak,” jelasnya. (Yan)
Sumber : Kompas.com