Home Berita Di Sidang Umum PBB, Sandiaga Ungkap Strategi Bangkitkan Pariwisata
Berita

Di Sidang Umum PBB, Sandiaga Ungkap Strategi Bangkitkan Pariwisata

Share
Menparekraf RI Sandiaga S. Uno menyampaikan strategi Indonesia dalam membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di event 'High-level Thematic Debate on Tourism' yang diadakan oleh United Nations General Assembly Hall, New York, Amerika Serikat, Rabu (04/05/2022). (Foto: KEMENPAREKRAF RI)
Share

Pemerintah menjalankan sejumlah strategi untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif demi mendorong penciptaan lapangan kerja dan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan bahwa dengan membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat membuka lapangan kerja baru sekaligus memulihkan ekonomi yang sempat terdampak pandemi Covid-19.

Saat memberikan sambutan di event ‘High-level Thematic Debate on Tourism’ yang diadakan oleh United Nations General Assembly Hall, New York, Amerika Serikat, Rabu (04/05/2022), Sandiaga mengungkapkan bahwa kedatangan turis secara global mencapai angka 1 miliar kunjungan.

Angka kunjungan tersebut turun jauh dari level pra-pandemi 2019, yang menunjukkan dampak signifikan pandemi terhadap sektor pariwisata.

“Sebagai industri multi-sektor, dampak meluasnya pandemi pada pariwisata ke banyak ekonomi, adalah bencana besar. Kami melihat ini di banyak negara berkembang dan pulau kecil,” tutur Sandiaga.

Oleh karena itu, Sandiaga berterima kasih kepada Presiden Majelis Umum Abdullah Shahid yang telah menyoroti sektor pariwisata dalam diskusi pemulihan pasca pandemi Covid-19 di event ‘High-level Thematic Debate on Tourism’ PBB.

Sandiaga melanjutkan, dampak pandemi sangat terasa terhadap sektor pariwisata. Adanya pembatasan perjalanan sebagai salah satu langkah penanganan penyebaran pandemi telah berdampak langsung bagi pendapatan dan penghidupan masyarakat lokal yang bergantung terhadap sektor tersebut, termasuk UMKM, ekonomi kreatif, dan sektor informal yang mendukung industri pariwisata.

“Kami melihat kehancuran ini di Indonesia, di mana lebih dari 34 juta orang dengan mata pencaharian bergantung pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Sandiaga Uno.

Pandemi telah membuat kebutuhan mendesak untuk mengubah industri pariwisata. Setiap negara, kata Sandiaga, perlu mengurangi kerentanan industri terhadap guncangan dan mempersiapkannya untuk pandemi di masa depan.

“Dengan pariwisata global yang mulai tumbuh pasca pandemi, sekarang saatnya untuk memulai transformasi ini,” katanya.

Sandiaga mengungkapkan Indonesia melihat tren positif dalam perjalanan dan pariwisata global, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 130 persen pada Januari 2022, dibandingkan dengan periode yang sama 2021.

Pengembangan sektor pariwisata yang berkelanjutan harus melihat di luar isu lingkungan atau kesejahteraan lingkungan. Selain itu, juga harus mengangkat martabat budaya lokal, masyarakat dan pengetahuan tradisional, serta menciptakan keseimbangan antara pariwisata massal dan pariwisata berkualitas.

Saat ini, kita juga perlu melihat peran Milenial dan Gen Z dalam keberlanjutan tidak hanya sebagai turis, tetapi juga sebagai investor. Oleh karena itu, keterlibatan dengan demografis pada pariwisata berkelanjutan harus menjadi prioritas. (Yan)

Sumber : CNNIndonesia.com

Share
Related Articles
BeritaNews

AJI, IJTI dan PFI Menolak Program Rumah Bersubsidi bagi Jurnalis

Tiga organisasi profesi jurnalis menolak program rumah bersubsidi dari pemerintah untuk para...

Bentuk rumah minimalis modern (Dok. Shutterstock)
BeritaHeadline

Jurnalis Butuh Kesejahteraan, Bukan Rumah Subsidi

Pemerintah berencana meluncurkan sebuah program yang tampaknya penuh niat baik: menyediakan 1.000...

BeritaNews

Wali Kota Illiza: ASN Dilarang Merokok di Lokasi KTR

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, kembali menegaskan pentingnya penerapan kawasan...

Proses Penyaringan Minyak Nilam di Laboratorium ARC-USK Banda Aceh.
BeritaHeadlineNews

Ekspor Langsung dari Aceh, Nilam Aceh Tembus Pasar Eropa

Setelah satu dekade melakukan ekspor melalui pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, Lembaga Atsiri...