Pemerintah Aceh kembali memulangkan warga Aceh yang dievakuasi dari Sudan untuk tahap kedua. Kepala Dinas Sosial Aceh, Yusrizal, mengatakan sebanyak 18 dipulangkan dengan penerbangan komersil ke Banda Aceh.
“untuk tahap kedua ini ada 18 orang dipulangkan, 17 ke Banda Aceh dan 1 orang ke Medan, dan melanjutkan perjalanan ke Subulussalam, mereka menggunakan pesawat Batik Air, dan tiba di Aceh Selasa Siang,” jelas Yusrizal, Selasa (02/05/2023).
Saat ini, sebut Yusrizal, masih ada 7 mahasiswa asal Aceh ini yang masih berada di Jakarta, karena masih ada keperluan lain.
Sebelumnya sebanyak 26 dari 56 warga asal Aceh yang dievakuasi dari Sudan tiba di Jakarta, Jumat, 28 April 2023 pagi. Mereka di evakuasi lantaran menghindari perang saudara yang saat ini terjadi di negeri tersebut.
Adapun Ke-26 orang itu rata-rata berstatus mahasiswa yang terbang dari Jeddah dalam kloter pertama. Dari data kloter I terdapat 9 orang laki-laki dewasa, 10 perempuan dewasa, 1 orang anak-anak, dan 6 balita.
“ Namun yang pulang ke Aceh 22 orang, selebihnya masih bertahan di Jakarta, karena ada keperluan lain, semua mereka ini dipulangkan dengan perjalanan udara menuju Medan, dan dari Medan jalan darat menuju kampung halaman masing-masing,” ujar Yusrizal.
Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Akkar Arafat S.STP,M.Si mengatakan selama di Jakarta mereka akan diinapkan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, sebelum dipulangkan ke Aceh.
“Kita BPPA, mendapat perintah langsung dari Bapak Achmad Marzuki Penjabat Gubernur Aceh, untuk terus memantau proses pemulangan warga Aceh dari Sudan, dan saat ini kita sedang mengumpulkan data-data mereka terlebih dulu, berupa kartu identitas, selanjutnya pemesanan tiket pesawat untuk Jakarta-Aceh dilakukan oleh pihak Dinas Sosial Aceh,” kata kepala BPPA Akkar Arafat.
Pemerintah Aceh, sebut Akkar Arafat, juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pemulangan warga Aceh khususnya dari Sudan, baik Kementerian Luar Negeri, Pemerintah Arab Saudi, KBRI di sana, TNI, dan lainnya yang ikut membantu.
Sementara itu, salah satu mahasiswa Aceh yang belajar di Sudan, Ribhan Akbar, mengaku sangat bersyukur akan kepulangannya.
Dia mengaku kepulangan tersebut turut serta dibantu oleh Pemerintah Arab Saudi. “Saat tiba di pelabuhan di Jeddah setelah menumpangi kapal kargo, kita disambut juga oleh KBRI di sana,” katanya.
“Kekhawatiran yang dirasakan selama pecah perang kini sudah hilang, kita semua lega tiba disini,”ujarnya. (Yan)