Home Berita Ekspor Langsung dari Aceh, Nilam Aceh Tembus Pasar Eropa
BeritaHeadlineNews

Ekspor Langsung dari Aceh, Nilam Aceh Tembus Pasar Eropa

Share
Proses Penyaringan Minyak Nilam di Laboratorium ARC-USK Banda Aceh.
Proses Penyaringan Minyak Nilam di Laboratorium ARC-USK Banda Aceh.
Share

Setelah satu dekade melakukan ekspor melalui pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, Lembaga Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala, bisa melakukan ekspor langsung Minyak Nilam Aceh ke Paris, Perancis

Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof Marwan, bersama Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’adudin Djamal, melakukan pelepasan ekspor nilam langsung dari Aceh ke Paris menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Acara pelepasan ekspor satu ton nilam tersebut berlangsung pada Ahad (13/4/2025) di Gudang PT U-Green Aromatics International di kawasan Blang Bintang.

Turut mendampingi General Manager (GM) Garuda Indonesia wilayah Aceh, Nano Setiawan; Kadis Perhubungan Aceh, Teuku Faisal; Kepala ARC-Nilam USK, Syaifullah Muhammad; dan Direktur PT. U-Green Aromatics International, Faisal Alfarisy, serta Perwakilan Kanwil Bea Cukai Aceh.

Ini adalah ekspor nilam perdana dalam jumlah relatif besar menggunakan angkutan udara. Sebelumnya ekspor nilam selalu melalui jalur laut Pelabuhan Belawan, Sumatra Utara.

Marwan menyampaikan kegembiraannya atas pelepasan ekspor nilam ke Paris yang menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Menurut Rektor USK, nilam dan Garuda sama-sama memiliki sejarah panjang di Aceh.

“Kolaborasi ini mengangkat kembali cerita perjuangan Garuda Indonesia dan nilam dalam lingkup berbeda (gerakan ekonomi rakyat) di era modern,” ujarnya lewat keterangan tertulis, Senin (14/4/2025).

Marwan menegaskan, capaian ini merupakan bagian dari tanggung jawab kampus USK untuk mengimplementasikan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi di tengah-tengah masyarakat.

“USK akan terus terlibat dalam pemberdayaan petani, penyuling, hilirisasi, UMKM hingga transfer teknologi untuk peningkatan kualitas hulu-hilir industri Nilam Aceh dan Indonesia,” jelasnya.

Ia berharap, ekspor nilam selanjutnya bisa dengan kapasitas lebih besar dan Garuda Indonesia bisa memberi special price untuk eksportir lokal Aceh secara berkelanjutan.

Pengiriman satu ton minyak nilam Aceh langsung menggunakan cargo pesawat garuda indonesia menuju Paris, Perancis.
Pengiriman satu ton minyak nilam Aceh langsung menggunakan cargo pesawat garuda indonesia menuju Paris, Perancis.

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menyampaikan rasa bangga atas terlaksananya ekspor langsung dari Aceh. Ia mengapresiasi kerja sama lintas pihak yang memungkinkan minyak nilam Aceh bisa menembus pasar internasional tanpa harus melalui jalur distribusi luar daerah.

“Pengiriman minyak nilam kali ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Aceh. Sejak 2014, kita mengirimnya melalui Medan. Namun hari ini, pengiriman dilakukan langsung dari Bandara Sultan Iskandar Muda menggunakan pesawat kargo Garuda Indonesia,” ujar Illiza.

Ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Kota Banda Aceh untuk terus berkolaborasi dengan Universitas Syiah Kuala dalam mendorong hilirisasi riset minyak nilam, khususnya dalam pengembangan produk turunannya seperti parfum, skincare, dan produk kosmetik lainnya.

“Dengan potensi nilam yang besar, kami yakin Banda Aceh bisa menjadi pusat industri parfum Indonesia, bahkan dunia. Untuk memastikan pasokan bahan baku, kita akan menjalin sinergi dengan daerah-daerah penghasil nilam seperti Aceh Besar, Aceh Barat, Sabang, dan lainnya,” pungkasnya.

Direktur PT U-Green Faisal dalam laporannya menyampaikan bahwa ekspor nilam kali ini istimewa karena dilakukan melalui jalur udara dengan menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

“Ini sejarah baru transportasi ekspor nilam dari Aceh. Sudah 30 kali kami melakukan ekspor nilam ke Prancis, tapi baru kali ini dilakukan dengan pesawat terbang dengan total nilai Rp1,5 miliar,” sebut Faisal.

Ia menjelaskan, dengan menggunakan angkutan udara, maka buyer di Paris dapat menerima minyak nilam dalam waktu 2-3 hari.

“Biasanya melalui laut perlu waktu 2 bulan untuk bisa sampai ke pembeli internasional,” ungkapnya.

Ungkapan syukur dan bahagia juga disampaikan oleh GM Garuda Nano Setiawan. Menurutnya, ini kali pertama Garuda Indonesia melakukan ekspor nilam ke Paris.

Ia menyebutkan koordinasi yang sangat cepat dengan bantuan penuh, juga diperoleh dari pelayanan Kanwil Bea Cukai Aceh. Dokumen administrasi yang diperlukan dapat diselesaikan dalam waktu super singkat.

Debut perdana ini memberikan banyak pelajaran bagaimana handling barang dan administrasi harus dilakukan dengan standar tinggi.

“Dalam waktu dekat kita akan kembali melakukan lepas ekspor nilam dengan persiapan yang lebih baik. Kita ingin upaya Garuda Indonesia bersama stakeholders terkait, akan memberi dampak pada pergerakan ekonomi Aceh,” kata Nano.

Keberhasilan ini sangat ditentukan oleh kolaborasi bersama antara Garuda Indonesia, ARC USK, Kanwil Bea Cukai Aceh, Pemko Banda Aceh/Aceh Besar serta dengan PT U-Green Aromatics Indonesia. (Yan)

Share
Related Articles
BeritaNews

Wali Kota Illiza: ASN Dilarang Merokok di Lokasi KTR

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, kembali menegaskan pentingnya penerapan kawasan...

BeritaHeadline

603 Paket MBG Untuk Siswa MTsN 4 Banda Aceh

Madrasah Tsanawiyah (MTsN 4) Banda Aceh, menjadi salah satu sekolah di Gampong...

Erick Tanjung - Dok Kompas
BeritaNews

Komite Keselamatan Jurnalis:  Serangan Digital ke TEMPO Adalah Pembungkaman Kebebasan Pers

Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) mengecam keras serangan digital berupa Distributed Denial of...

Presiden Prabowo Subianto. Poto : Tangkapan Layar Metro TV
BeritaHeadlineNews

Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza yang Terluka ke Indonesia, Didukung DPR, Ditentang MUI

Presiden Prabowo Subianto berencana mengevakuasi warga Gaza, Palestina, yang terluka akibat serangan...