Harga daging sapi di Kota Sabang mencapai Rp200- Rp 220 ribu per kilogramnya. Harga mulai merangkak naik pada hari meugang pertama hari Raya Idul Adha Jum’at 8 Juli 2020.
Azwir Seorang pedagang daging musiman di Kota Sabang, mengatakan perayaan meugang kali ini berbeda pada saat Idul fitri. Sebab, saat ini pembeli menurun seiring maraknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Kalau jumlah pembeli menurun. Karena ada PMK itu, makanya agak sepi pembeli, tapi kalau daging yang kita jual aman, karena kita potong di RPH, dan setiap sapi atau kerbau yang dipotong harus ada sertifikat sehat dan bebas PMK” kata Azwir , Sabtu, 9Juli 2022.
Azwir juga mengatakan jika meugang biasanya dalam sehari ada empat hingga lima ekor sapi yang ia potong, meugang kali ini hanya memotong 2 ekor sapi saja.
Dan biasanya pukul 10.00 Wib daging jualannya sudah habis, tapi tidak berlaku pada meugang kali ini, hingga pukul 11.00 Wib masih ada sebelah kaki sapi lagi yang tersisa.
Menurutnya, harga daging kali ini memang sedikit mahal dari meugang Idul Fitri lalu, hal itu di picu harga beli sapi yang juga sangat tinggi. selain itu tidak boleh memasok sapi dari daratan (dari luar Sabang) untuk mencegah penyebaran PMK.
Guna mengantisipasi PMK, dia selalu memeriksa hewan ternak sebelum menjualnya. Hal itu dilakukan untuk menghindari infeksi virus PMK pada sapi dan berdampak pada kesehatan masyarakat nantinya.
“Kita selalu lakukan pengecekan ke dokter hewan terlebih dahulu sebelum dibawa kerumah potong” Kata Azwir.
Irwansyah, salah satu pembeli mengatakan, harga daging kali naik drastis, harga normal daging 160 per kilogram, hari ini naik hingga 200 ribu lebih.
“Tinggi sekali harga daging hari ini sampai Rp200, tapi tetap kita beli meski mahal, masak daging waktu meugang udah jadi tradisi di keluarga kami,” kata irwansyah
Masni warga kota Sabang lainya, mengata kan, jika meugang kali ini ia memilih membeli ayam dan udang saja untuk menu meugang dan lebaran Idul Adha, karena takut akan wabah PMK yang marak di Aceh beberapa bulan ini.
“Meugang kali ini saya tidak beli daging, harganya mahal sekali, terus banyak sapi yang kena PMK, jadi takut buat di konsumsi,” ucap Masni yang ditemui di lokasi pasar Meugang Kota Sabang. [acl]