Home Berita Harimau Sumatera Liar di Aceh Selatan dipindahkan ke Barumun Sumut Akibat Kendala Kandang
BeritaHeadline

Harimau Sumatera Liar di Aceh Selatan dipindahkan ke Barumun Sumut Akibat Kendala Kandang

Share
Seekor Harimau Sumatera yaang eresahkan warga Menggamat Kabupaten Aceh Selatan, berhasil masuk Kandang perangkap BKSDA Aceh, Sabtu (04/02/2023). Poto : Kausar/HO
Share

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan harimau sumatra (panthera tigris sumatrae) yang sebelumnya masuk perangkap di Kabupaten Aceh Selatan dan sempat dirawat selama dua bulan pada Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Tapaktuan, sekarang dipindah ke Sanctuary Barumun di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara.

Kepala BKSDA Aceh Gunawan Alza, Sabtu (29/4/2023), mengatakan bahwa pemindahan Satwa yang dilindungi ini dikarenakan kandang yang di TNGL Tapaktuan sangat kecil, sehingga harus dilakukan pemindahan ke Barumun, Sumatera Utara untuk mendapatkan kandang yang lebih besar serta perawatan yang lebih maksimal.

“Kita lakukan pemindahan untuk menindaklanjuti perilaku Harimau tersebut sebelum dilepasliarkan kembali ke Wilayah Hutan Aceh,” kata Gunawan.

Pihak BKSDA Aceh menyatakan, Harimau Sumatera berjenis kelamin Betina yang sebelumnya pernah menyerang warga dan masuk perangkap pada Rabu (4/2/2023) di Kawasan Hutan Simpali Desa Koto, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan sudah dipindahkan ke Barumun, Sumatera Utara untuk observasi lebih lanjut sebelum proses pelepasliaran kembali ke habitatnya di Hutan Provinsi Aceh.

Gunawan Menjelaskan bahwa Satwa yang dilindungi tersebut dibawa dari Kantor TNGL Tapaktuan mulai sejak tanggal 6 hingga 11 April 2023.

“Untuk Pemindahan Harimau Sumatera, kita bawa dari Tapaktuan pada Jumat (7/4/2023) dan tiba di Barumun, Sabtu (8/4/2023),” Kata Kepala BKSDA Aceh.

Dihubungi terpisah, Dokter BKSDA Aceh, Rosa Rika Wahyuni mengatakan bahwa kondisi Satwa Yang dilindungi saat ini sudah membaik dan Luka pun sudah tertutup.

“Sejak akan kita pindahkan pada (7/4/2023) luka-luka nya sudah tertutup, berat badannya juga meningkat dan sekarang kita tetap monitor nutrisi, aktifitas dan kondisinya agar semakin baik walau dari jarak jauh,” Kata Dokter BKSDA Aceh.

Rosa Rika Wahyuni juga menambahkan, bahwa sampai saat ini masih melakukan pengawasan melalui observasi langsung dari petugas di sanctuary untuk mendapatkan Update informasi Satwa yang dilindungi tersebut melalui Vidio-vidio dari CCTV. (Yan)

Sumber: ANTARA Aceh

Share
Related Articles
Berita

Polda Aceh Gelar Bhayangkara Run in Action 2025, Hadiah Total Rp130 Juta

Dalam rangka memeriahkan Hari Bhayangkara ke-79, Kepolisian Daerah (Polda) Aceh bekerja sama...

Sejumlah warga Kemukiman Pameu, Kecamatan Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah menolak Warga penolakan perusahaan tambang PT PNM Senin 22 Oktober 2024 ( Foto; Ist.)
BeritaHeadline

Warga Pameu Tidak Anti Investasi, Tapi Anti Tambang

Hingga saat ini masyarakat Mukim Pameu, Kecamatan Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah...

Upaya Lindungi Hutan Adat di Bireuen Diadang, WALHI: Premanisme Terstruktur!
BeritaHeadline

Upaya Lindungi Hutan Adat di Bireuen Diadang, WALHI: Premanisme Terstruktur!

Kelompok pengadang mengaku sebagai perwakilan masyarakat adat (seuneubok) Mukim Pinto Batee dan...

BeritaFotoHeadlineNews

Hari Bhayangkara Polri di Aceh

Personil kepolisian Polda Aceh sedang mengikuti upacara Bhayakara Polisi Indonesia yang ke-79...