Satu kapal yang mengangkut pengungsi Rohingya, hingga Selasa malam, masih lego jangkar diperairan Labuhan Haji Aceh Selatan. Kapal ini terlihat oleh nelayan lokal sekitar 4 mil dari daratan Labuhan Haji, pada Kamis (17/10/2024) lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Selatan, Zainal, mengatakan, kapal tersebut tidak dibenarkan merapat kedaratan, dan sudah dalam pengawasan aparat kepolisian. Diduga kapal sarat dengan aksi perdagangan orang.
“Jadi semua sekarang ditangani oleh polisi, dan belum tahu bagaimana kelanjutannya,” ujar Zainal, Selasa (22/10/2024).
Seratusan pengungsi Rohingya hingga saat ini masih terombang-ambing di atas laut sekitar 1 mil karena sudah ditarik oleh nelayan agar memudahkan evakuasi pengungsi yang sakit dan memudahkan distribusi makanan.
“Sampai malam ini mereka masih di atas kapal. Tapi tetap kita kasih bantuan makanan apa yang perlu,melalui lembaga UNHCR” kata Panglima Laot Aceh Selatan, Muhammad Jabal
Jabal mengatakan, dirinya baru saja kembali dari lokasi untuk mengantarkan bantuan berupa makanan. Menurutnya, kondisi mereka kini sangat memprihatinkan.
Saat ini tercatat 3 pengungsi Rohingya meninggal dunia. Sedangkan Sembilan orang dibawa ke RSUD Yulidin Away, Tapaktuan, untuk mendapat perawatan karena sakit. (Yan)