Krueng Aceh Tercemar Mikroplastik

Selama ini soal sampah plastik selalu disalahkan perilaku jelek masyarakat yang membuang sampah sembarang. Dalam satu sisi ada benarnya, tetapi sebenarnya ada tanggungjawab pihak lainnya yang diatur dalam undang-undang, namun hingga sekarang belum terimplementasinya.

Hasil riset Enviromental Conservation Organizational (Ecoton) menemukan sungai Krueng Aceh tercemar mikroplastik. Semakin he hilir, kandungan semakin tinggi dibandingkan di hulu.

Adapun jenis yang paling banyak ditemukan berupa fiber atau partikel mikroplastik yang berbentuk benang. Sumber utamanya dari sampah plastik dan bekas diterjen baik dari cucian rumah tangga maupun usaha laundry.

Padahal Krueng Aceh menjadi sumber air PDAM Tirta Daroy yang berada di Lambaro, Aceh Besar. Air bersih itu kemudian disuplai untuk kebutuhan warga Banda Aceh dan sekitarnya.

Kali ini digdata.id menurunkan satu laporan khusus tentang polusi mikroplastik di Krueng Aceh, menjelaskan penyebab, dampak dan sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik.

Selama ini soal sampah plastik selalu disalahkan perilaku jelek masyarakat yang membuang sampah sembarang. Dalam satu sisi ada benarnya, tetapi sebenarnya ada tanggungjawab pihak lainnya yang diatur dalam undang-undang, namun hingga sekarang belum terimplementasinya.

Untuk menjawab siapa saja sebenarnya yang bertanggungjawab keberadaan sampah plastik itu? Jawabannya dapat ditemukan dalam laporan khusus digdata.id yang kami muat dalam magazine.digdata.id. merupakan majalah digital yang menulis berbasis jurnalisme data satu manajemen dengan digdata.id.

Selengkapnya silakan berkunjung ke magazine.digdata.id. Judul tulisan berbasis Jurnalisme Data tentang Krueng Aceh tercemar mikroplastik adalah Krueng Aceh Sedang Sakit.

Tulisan Terkait

Bagikan Tulisan

Berita Terbaru

Newsletter

Subscribe to stay updated.