Home Berita Krueng Jambo Aye pun Terkontaminasi Mikroplastik
BeritaHeadline

Krueng Jambo Aye pun Terkontaminasi Mikroplastik

Share
Tim EJA memeriksa sampel air Krueng Jambo Aye. Poto: Dok. Tim EJA.
Share

Tim Ekspedisi Jambo Aye (EJA) 2022  menemukan bahwa Sungai Jambo Aye yang ada di Aceh Utara dan Aceh Timur saat ini telah terkontaminasi Mikroplastik

Tim EJA 2022 merupakan Kolaborasi antara Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (UMPAL) Universitas Malikussaleh Lhokseumawe Provinsi Aceh dengan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara yang beberapa waktu lalu telah melakukan deteksi kesehatan pada Krueng Aceh.

Pengujian kualitas air dan pengambilan sampel air dilakukan ditiga titik pada Sabtu 4 Juni 2022 hingga Senin 6 Juni 2022. Pertama di Bendung Jambo Aye, di Langkahan Aceh Utara, kedua di Jembatan Panton Labu, Perbatasan Aceh Utara dan Aceh Timur (Tanjung Minjei, Kecamatan Madat) dan terakhir di Waduk Lhokseumawe.

“Kegiatan Ekspedisi Jambo Aye 2022 dilakukan dalam rangka peringatan hari lingkungan hidup 2022 yang jatuh pada 5 Juni, kami bersama-sama melakukan kegiatan penelitian kualitas air Jambo Aye”, sebut Muhammad Riyanda, salah satu Tim EJA, Selasa (07/06/2022).

Berdasarkan hasil pengujian kualitas air di Jambo Aye disimpulkan Jenis mikroplastik yang paling banyak ditemukan di Jambo Aye adalah jenis mikroplastik Fiber yang berasal dari limbah domestik.

 “Temuan mikroplastik di Jambo Aye disebabkan banyaknya sampah plastik yang dibuang di badan air sungai, beragam jenis sampah plastik seperti tas kresek, sachet makanan, Styrofoam, popok bayi dan packaging (bungkus) personal care  seperti sachet shampo, sabun, detergen cuci dan botol plastik minuman” ungkap Prigi Arisandi, Tim Peneliti Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN).

Hasil pengujian kualitas Air Jambo Aye menunjukkan bahwa lokasi yang paling tinggi jumlah mikroplastiknya adalah Waduk Lhokseumawe sebesar 96 Partikel mikroplastik(PM) /100 Liter, urutan kedua adalah Jembatan Panton Labu 72 PM/100 L sedangkan bending Jambu Aye yang letaknya di hulu kadar mikroplastiknya sebesar 66 PM/100 L.

Selain melakukan pengujian kualitas air, Tim EJA juga menggelar Seminar Lingkungan hidup dengan tema mendorong Gerakan pemulihan sungai di Aceh melalui Tolak Plastik sekali pakai. (Yan)

Share
Related Articles
HeadlineJurnalisme Data

Lubang Gelap Emas di Tambang Ilegal 

Suara mesin diesel meraung dari balik hutan lebat. Di balik semak dan...

BeritaNews

AJI, IJTI dan PFI Menolak Program Rumah Bersubsidi bagi Jurnalis

Tiga organisasi profesi jurnalis menolak program rumah bersubsidi dari pemerintah untuk para...

Bentuk rumah minimalis modern (Dok. Shutterstock)
BeritaHeadline

Jurnalis Butuh Kesejahteraan, Bukan Rumah Subsidi

Pemerintah berencana meluncurkan sebuah program yang tampaknya penuh niat baik: menyediakan 1.000...

BeritaNews

Wali Kota Illiza: ASN Dilarang Merokok di Lokasi KTR

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, kembali menegaskan pentingnya penerapan kawasan...