Puluhan warga binaan atau narapidana Lembaga Kelas IIB Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, dilaporkan kabur.
Kaburnya narapidana tersebut pada Senin (10/3/2025) jelang berbuka puasa. Mereka ada yang kabur melalui pintu utama dan ada juga dari atap lapas.
Warga yang sedang beraktivitas di luar penjara tersebut sempat panik melihat banyaknya narapidana melompat dari pintu gerbang utama lapas. Beberapa warga juga terlihat merekam video kaburnya warga binaan tersebut menggunakan telepon.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Provinsi Aceh, mengakui peritiwa kaburnya para napi dan tahanan tersebut. Yan Rusmanto mengatakan sebanyak 13 dari 50 narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, yang sebelumnya kabur sudah ditangkap.
“Ada sebanyak 16 narapidana yang sebelumnya melarikan diri dari Lapas Kutacane, sudah ditangkap,” kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Provinsi Aceh Yan Rusmanto, kepada Digdata.id melalui saluran telpon, Selasa (11/3/2025)
Yan Rusmanto menyebutkan Lapas Kelas IIB Kutacane saat ini dengan kapasitas sebanyak 368 orang. Dari 368 orang tersebut, sebanyak 318 orang di antaranya merupakan narapidana, selebihnya adalah tahanan.
Dari 318 narapidana tersebut, kata dia, sebanyak 50 orang di antaranya melarikan diri. Kini, setelah 16 orang ditangkap, tinggal 34 orang lagi masih dalam pencarian. “Yang sudah tertangkap tersebut, 15 diantaranya sudah diamankan di Mapolres Aceh Tenggara dan seorang lagi dirawat di rumahsakit karena terluka, diduga terjatuh saat melarikan diri,” ujar Yan.
Terlalu penuh
Informasi dari pihak lapas, kondisi Lapas Kelas IIB Kutacane dalam keadaan kelebihan penghuni. Selain itu juga ada tuntutan warga binaan adanya bilik asmara dalam penjara tersebut.
Tiga pintu pengaman di lapas tersebut dijebol narapidana. Padahal, sebelum kejadian, tiga pintu pengaman tersebut dalam keadaan terkunci. Narapidana yang melarikan diri tersebut sebagian besarnya kasus narkotika
“Pihak lapas terus berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI serta pemerintah daerah setempat. “Kami juga mengimbau narapidana yang kabur tersebut segera kembali karena akan dicari terus,” kata Yan Rusmanto.
Pasca insiden tersebut, sebut Yan Rusmanto, sebanyak satu pleton personil Brimob diperbantukan untuk pengamanan Lapas. “Penambahan Brimob satu pleton untuk mengantisipasi segala sesuatu yang tidak diinginkan,” sebut Yan Rusmanto. Kondisi Lapas Kelas II B Kutacane dapat dikendalikan pasca insiden kaburnya puluhan tahanan menjelang berbuka puasa. Kemudian warga binaan yang di dalam langsung kembali ke sel masing-masing. (Yan)