Perseteruan Dokter Kontrak yang Dipecat RSUD dan Pemko Banda Aceh Berujung Damai

IDI Cabang Banda Aceh juga meminta kepada dr. Bahrul untuk lebih memperhatikan cara penyampaian kritik dan saran, terlebih pesan tersebut disampaikan melalui media sosial.

BANDA ACEH, DIGDATA – Perseteruan antara dr Bahrul Anwar dan Pemerintah Kota Banda Aceh yang berujung damai. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Banda Aceh akhirnya memfasilitasi pertemuan dr Bahrul Anwar dengan Walikota Banda Aceh dan pihak RSUD Meuraxa.

Sekretaris Umum IDI Kota Banda Aceh, dr Iziddin Fadhil, mengatakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Banda Aceh menerima permohonan pendampingan anggota dari Dr. Bahrul Anwar terkait postingan di Instagram yang dinilai menyudutkan Pemerintah Kota Banda Aceh. “Benar, Kami telah menerima permohonan pendampingan anggota dari dr. Bahrul Anwar secara tertulis, tepatnya jum’at tanggal 8 April 2022, permohonan ini diserahkan langsung dalam rangka mencari solusi terkait postingan beliau di media sosial beberapa waktu lalu,” ujar dr Iziddin dalam keterangan tertulis IDI Cabang Kota Banda Aceh, Rabu (12/4/2022).

Setelah menerima surat permohonan pendampingan anggota, IDI Banda Aceh melalui Biro Hukum Pembinaan dan Pembelaan Anggota (BHP2A) IDI melakukan pemanggilan terhadap pemohon untuk dimintai keterangan, hal ini sesuai dengan mekanisme internal IDI. Adapun postingan tersebut menurut dr. Bahrul tidak direncanakan. Dihadapan Pengurus IDI Cabang Banda Aceh, dr Bahrul mengaku spontan dan tidak berencana menyampaikan keluhan tersebut di Instagra.  Postingan tersebut juga kemudian dihapus dan diganti dengan postingan permohonan maaf dari dr. Bahrul.

IDI Menghormati langkah yang diambil oleh manajemen RS Meuraxa Banda Aceh sebagai bentuk kontrol disiplin kepada pegawai. Namun IDI juga menyarankan perlu ditingkatkan upaya komunikasi efektif dan optimalisasi sharing informasi kepada tenaga medis di RS agar tidak terjadi mispersepsi dan disinformasi.

IDI Cabang Banda Aceh juga meminta kepada dr. Bahrul untuk lebih memperhatikan cara penyampaian kritik dan saran, terlebih pesan tersebut disampaikan melalui media sosial.

Walikota Banda Aceh Aminullah Usman, dalam pertemuan tersebut, kata Iziddin,  menganggap kritik yang disampaikan oleh dr. Bahrul ini adalah hak warga negara di negara demokrasi, bentuk kepedulian masyarakat kepada Pemerintah Kota Banda Aceh.

“ Melalui forum ini, Bapak Walikota menerima dengan hangat dan rasa kekeluargaan permohonan maaf dari dr, Bahrul secara langsung dan disaksikan oleh perwakilan IDI Banda Aceh serta Direktur RS Meuraxa,” kata Iziddin.

Terkait, insentif, sebut Iziddin Fadhil, pihak RSUD Meuraxa mengaku sedang mengupayakan proses pembayarannya. “Karena harus melalui prosedur tertentu, jadi memang butuh waktu lama, tapi prosesnya sedang berjalan,” ujar Iziddin.

Untuk sementara waktu, sebut Izddin, aktifitas dr Bahrul yang terkait dengan tindakan medis dihentikan sementara, hingga waktu yang belum ditentukan. “Tapi peluang untuk bisa kembali beraktifitas di RSUD Meuraxa, masih terbuka peluang, dan dr Bahrul juga mencabut permohonan pendampingan dari YLBHI-LBH Bandaq Aceh, karena permasalahannya sudah selesai,” katanya. *****

Tulisan Terkait

Bagikan Tulisan

Berita Terbaru

Newsletter

Subscribe to stay updated.