Home Berita Pilu Rahmat, Tak Tahu Kemana Mengadu
BeritaHeadline

Pilu Rahmat, Tak Tahu Kemana Mengadu

Share
Rahmat Aulia (11) menunggu ayahnya yang sedang menjalani perawatan di RSUD Cut Meutia, Aceh Utara. Poto : HO
Share

Kelelahan dan berharap sedikit mengurangi rasa sakit yang dirasakan sang ayah, Rahmat Aulia (11) pun menepikan becak motor pengangkut barang yang dikendarainya. Sudah setengah perjalanan dilaluinya dari desanya menuju Kabupaten Aceh Utara untuk mengantarkan ayah yang sakit. Sang ayah pun dibaringkan di becak.

Bahkan, Rahmat tak berani menggunakan uang yang berjumlah Rp70 ribu disakunya, yang didapat dari hasil bekerja menarik pukat sehari sebelum perjalanan ke rumah sakit, sekalipun untuk membeli sebotol air minum, karena uang itu akan digunakan untuk biaya saat berada di rumah sakit nantinya.

Demi kesembuhan sang ayah, bocah asal Desa Geulanggang, Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh ini,  membawa ayahnya berobat menggunakan becak motor. Tak kurang dari 160 kilometer jarak yang harus ditempuhnya.

Hal itu sudah dilakukan Rahmat Aulia sejak enam bulan terakhir, dengan harapan agar ayahnya dapat sembuh.

Kisah Rahmat dan ayahnya ini viral di media sosial setelah salah satu penungguna akun facebook mengunggah foto Rahmat, ketika sedang beristirahat di Kawasan Matang Geulumpad Dua, Kecamatan Peusangan, kabupaten Bireun, Kamis (26/01/2023), dalam perjalanannya menuju Kabupaten Aceh Utara untuk mengantarnya sang ayah ke rumah sakit.

Dalam unggahan itu, terlihat bocah kecil berbadan gempal tersebut sedang membawa ayahnya menggunakan becak motor, ditengah teriknya matahari dan hanya beralaskan kasur dan tikar.

Beruntung, personel Polres Bireun mendatangi Rahmat dan kemudian menyediakan ambulance untuk mengantarkan Rusli Yusuf

Bocah yang masih duduk di bangku kelas enam sekolah dasar ini, rela tak sekolah demi merawat ayahnya yang sedang sakit.

Saat dibesuk Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto, Rahmat mengisahkan kondisi ayahnya, dan menyebutkan bahwa ia menggantikan tugas ibunya yang selalu mengantar sang ayah ke rumah sakit sejak enam bulan lalu, karena ibunya sudah meninggal dunia.

“ Sejak mamak meninggal dunia enam bulan lalu, saya dan kakak yang merawat ayah, setiap sepuluh hari sekali saya bawa ayah ke rumah sakit, untuk sedot cairan diperutnya,” Kisah Rahmat, dengan mata berkaca, Minggu (29/01/2023).

Sehari-hari, Rahmat juga mengaku kini menjadi tulang pounggung keluarga, membatu perekonomian keluarga karena ayah tak lagi mampu bekerja, dengan membantu menarik pukat bersama nelayan didesanya.

Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar melalui Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto memberikan santunan untuk Rusli Bin Yusuf (46), ayah dari Rahmat Aulia,

“Berdasarkan arahan pimpinan kami, yaitu Kapolda Aceh, kami sudah mengunjungi dan memberikan santunan kepada warga yang sakit atas nama Rusli Bin Yusuf,” ujar Henki Ismanto.

Sebelumnya, Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar menaruh prihatin terhadap Rahmat Aulia, anak berumur 11 tahun yang membawa ayahnya berobat menggunakan becak barang dari Pidie Jaya ke Rumah Sakit Cut Mutia Aceh Utara.

Saat diukunjungi, Rusli Yusuf (46) mengaku sudah menderita sakit sejak tahun 2017. Bahkan ia juga pernah menjalani perawatan di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh.  

“Sebelumnya, isteri yang mengantarkan saya ke rumah sakit, tapi isteri meninggal, dan kini Rahmat lah yang mengantar, kami pergi setiap sepuluh hari sekali, walau harus menempuh jarak ratusan kilometer,” kisah Rusli terengah, menahan sakit diperutnya yang semakin membengkak.

Pria, dengan dua anak ini harus menjalani perawatan di RSUD Cut Meutia, Aceh Utara, untuk menyedot cairan yang ada didalam perutnya, perutnya membengkak karena tak bisa berkemih. Dan ini harus dilakukan setiap sepuluh hari, untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakannya.

Gangguan sel hati

Kepala Hubungan Masyarakat RSUCM Aceh Utara, Harry Laksmana, menyebutkan, penyakit diderita Rusli disebut gangguan sel hati yang menyebabkan penimbunan cairan di rongga perut.

“Penyakit ini masuk dalam gangguan saluran cerna dan di rumah sakit kita ada dokernya. Untuk tahap awal pemulihan kondisi umum dulu, seperti perbaiki kondisi darah, dan kadar gula,” sebutnya. Setelah normal, baru dilakukan penyedotan cairan di perut. “Senin ini kita sedot cairan perut. Namun kita lihat kondisi pasiennya dulu,’ ujarnya. (Yan)

Share
Related Articles
BeritaHeadline

Aceh Masuk 10 Besar Provinsi dengan Deforestasi Tertinggi di 2024

Deforestasi di Indonesia meningkat 2 persen pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Aceh...

BeritaHeadlineJurnalisme Data

Keruk Emas di Benteng Ekologi (3)

Peta angkasa menunjukkan, Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) merambah Kawasan Ekosistem Leuser...

Sebanyak 77 imigran etnis Rohingya menggunakan sebuah kapal motor kayu kembali diketahui terdampar di Pantai Leuge, Kecamatan Pereulak, Kabupaten Aceh Timur, Rabu (29/01/2025)
BeritaHeadlineNews

Imigran Etnis Rohingya Kembali Terdampar di Aceh Timur

Sebanyak 77 imigran etnis Rohingya menggunakan sebuah kapal motor kayu kembali diketahui...

Pertunjukkan Barongsai memeriahkan Tahun Baru Imlek 2025 di Banda Aceh.
BeritaHeadlineNews

Barongsai Imlek, Sedot Perhatian Warga Banda Aceh

Atraksi barongsai digelar dalam rangka memeriahkan tahun baru Imlek 2576 Kongzili di...