Asapnya mengepul dari dapur panggang sate Apaleh Geurugok pada acara Semarak Ramadan di Blang Padang, Banda Aceh. Aroma makanan khas ini menggugah selera makan siapapun yang menciumnya.
Khairl Afdhal, pemilik sate Apaleh Geurugok, saat ditemui digdata.id Minggu, 25 April 2022 mengaku sudah mengenalkan makanan ini kepada masyarakat sejak 25 tahun yang lalu,
“Hampir 25 tahunan. Mulanya itu sekitar tahun 94 atau 91 lah,” ujarnya.
Beberapa hari ini, sate yang sebelumnya hanya ditemukan di Bireun ini mendirikan lapak di acara Semarak Ramadhan yang diadakan oleh Kodam Iskandar Muda di Blang Padang Banda Aceh.
“Ini mungkin diajak sama Kodim Bireuen untuk memeriahkan acara Semarak Ramadhan,” lanjutnya.
Para pelanggan tak henti-hentinya mengunjungi lapak ini, menurut Khairil salah satu yang membedakan sate yang dibuatnya dengan sate di luar sana terletak pada ukuran, rempah, dan bumbu kacang yang digunakan.
Khairil menjelaskan bahwa daging yang digunakan sejak dulu merupakan daging sapi dan harga untuk seporsi sate ini adalah 35 ribu.
“Daging sapi, kami emang khusus daging sapi ya. Satu porsi kalau di sini 40 ribu, kalau di Geurugok sana mungkin 35 ribu. Isinya itu sepuluh tusuk ya,” jelas Khairil.
Khairil bersama tiga pegawainya sibuk melayani pelanggan yang ramai berkunjung. Sate Apaleh Geurugok ini biasanya hanya ada di Bireun. Oleh karena itu, banyak pengunjung yang memanfaatkan kesempatan ini untuk menikmati sate apaleh geurugok.
“Gak ada cabang. Cuma di Geurugok aja. Ini kebetulan ada diajak ke acara ni kan. Kalau gak diajak gak ada juga. Di sana ada 6 gerobak kalau gak salah. Alhamdulilah mungkin lagi rezeki kami. Mungkin dari pengunjungnya, mungkin ada pengunjung yang lebih banyak, kadang-kadang orang Banda Aceh ke Geurugok agak jauh juga jangkauannya kan,” jelasnya.
Sate Apaleh Geurugok ini rencananya juga akan membuka cabang di Banda Aceh, namun Khairil selaku pemilik belum bisa memastikan kapan rencana tersebut akan terealisasi.
“Rencananya ada, kita buka cabang di Banda, cuma belum kita tentukan waktunya lah, nanti kalau ada kesempatan atau waktu, ataupun udah ada tempat yang pas baru kita mulai,” tutupnya. [acl]
Reporter Magang: Cut Siti Raihan