Home Berita Takjil Ramadan di Banda Aceh Bebas dari Zat Berbahaya
Berita

Takjil Ramadan di Banda Aceh Bebas dari Zat Berbahaya

Share
Share

Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Aceh memeriksa sampel jajanan makanan di sejumlah lokasi jajanan takjil ramadhan di Banda Aceh. Sejumlah sampel diperiksa langsung dalam laboratorium mobile yang dibawa pihak BBPOM.

Di lokasi terlihat mobil penguji milik BBPOM yang langsung menguji jenis jajanan, seperti mie, bakso, siomay, tahu, serta makanan dan minuman berwarna.

Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Aceh, Yudi Noviandi, mengatakan ada tiga lokasi yang telah dilakukan pengawasan yakni, pusat jajanan di sekitar Darussalam, Ulee Kareng, dan Jalan Garuda. “Sampel takjil diuji langsung di mobil laboratorium keliling BBPOM Aceh dengan parameter uji identifikasi boraks, formalin, methanyl yellow dan rhodamin,” jelasnya.

Yudi Noviandi menjelaskan, hasil sampling dari total 64 sampel takjill yang berupa mie, agar-agar, bakso, tahu, cincau, cendol, kue, dan minuman berwarna, diperoleh hasil pengujian semuanya memenuhi syarat (MS).

“Kita mengimbau kepada masyarakat yang membeli takjil, agar bisa melakukan cek klik, kemasan, label, izin edar, kedaluwarsa dari obat dan makanan yang dibeli, dan perhatikan higiene dan sanitasi pangan siap saji/takjil yang dibeli,” sebut yudi

BPOM Aceh berkomitmen untuk senantiasa mengawal keamanan pangan dan melindungi kesehatan masyarakat khususnya di wilayah Aceh. Untuk itu, kepada pelaku usaha pangan diimbau agar selalu memenuhi ketentuan yang berlaku dalam menjalankan usahanya.

Kegiatan pemeriksaan dan pengawasan ini ikut didampingi Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq, bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman.  

Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq mengimbau masyarakat, khususnya para pedagang untuk senantiasa menjaga kehalalan dan kehigienisan produk kulinernya, sehingga berkah Ramadan bisa dirasakan oleh semua.

Bakri Siddiq menjelaskan merasa kagum nya atas usaha mikro kecil dan menengah khususnya di sektor kuliner yang dilakoni warga kota. Menurutnya aneka ragam jenis makanan/minuman yang dijual di sana menunjukkan keterampilan serta kecakapan warga dalam memanfaatkan momentum Ramadan untuk mencari rezeki.

“Kami melihat sejauh ini warga kita sudah mulai krearif dalam memanfaatkan momen yang ada. Ini akan menjadikan perputaran ekonomi yang signifikan, dan membantu pendapatan warga  serta pelaku UMKM di Kota Banda Aceh,” kata Bakri Siddiq. (Yan)

Share
Related Articles
BeritaHeadline

Ada Penulisan Manuskrip Mushaf Baiturrahman di Aceh Festival Ramadhan 2025

Sejumlah Kaligrafer melakukan penulisan Manuskrip Mushaf Baiturrahman di Unit Pelaksana Tehnis Daerah...

BeritaHeadline

Polisi Masih Buru 36 Napi Lapas Kelas II B Kutacane Yang Kabur

Pihak Kepolisian Polres Aceh Tenggara baru berhasil mengamankan 16 orang napi yang...

Ilustrasi Tempo.co
BeritaHeadlineNews

Lapas Kelas IIB Kutacane Bobol, Puluhan Napi Kabur

Puluhan warga binaan atau narapidana Lembaga Kelas IIB Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara,...

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo
BeritaHeadlineNews

Puncak Arus Mudik Diprediksi Mulai 28 Maret, Polri Dirikan 2.835 Posko Pengamanan

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menghadiri rapat lintas sektoral dalam menghadapi...