The Animal Instinct Sense of Disaster, Cara Mengedukasi Milenial Tentang Bencana

Suara kicauan burung dan lengkingan suara monyet yang sedang bergelantungan berpadu dengan hamparan daun-daun berguguran, sesekali terdengar suara gemuruh angin dan deburan ombak.

Meski bukan berada di alam terbuka sebenarnya, tapi  dengan perpaduan cahaya dari lampu warna warni di setiap sudut ruangan, membuat suasana di ruangan pameran temporer museum tsunami terasa hidup dan membawa pengunjung seolah berada di alam terbuka.

Suasana ruang yang remang-remang dengan suhu ruangan sejuk dipadu latar gambar digital suasana alam sebelum terjadi gempa dan tsunami, semakin membuat para pengunjung bisa merasakan suasana pagi sebelum terjadi gempa dan tsunami pada 2004 silam.

Desain dan penempatan karikatur serta lukisan suasana pesisir pantai dan hutan bakau menjadi daya tarik tersendiri dalam pameran kebencanaan yang mengusung tema The Animal Instinct Sense of disaster atau Insting dan apa yang dirasakan hewan tentang bencana, yang digelar oleh Museum Tsunami Aceh.

Para pengunjung museum tsunami Aceh bisa menikmati ruangan pameran untuk melihat video-video tentang tingkah laku hewan seperti semut, ikan, burung, monyet dan juga gajah sebelum terjadinya bencana alam Gempa dan Tsunami. Tingkah para hewan tersebut ternyata menjadi  sistem peringatan alami saat akan terjadi bencana.

suasana ruang pameran temporer di Museum Tsunami Aceh. Poto: Fitri/Digdata.id

Pameran ini terinspirasi dari beberapa kisah bencana alam yang terjadi di  Indonesia, dan banyak peneliti melakukan penelitian akan keterkaitan tingkah laku hewan terhadap bencana alam yang terjadi, seperti pada musibah gempa dan tsunami Aceh 2004 silam.

Sebelum musibah mahadahsyat itu terjadi, ada sekelompok hewan yang berusaha melarikan diri dari satu lokasi ke lokasi lainnya, jauh sebelum manusia menyadari adanya ancaman yang akan datang, kata kepala UPTD Museum Tsunami, M. Syahputra Azwar.

“ Tema ini kita usung sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat tentang kebencanaan, agar masyarakat juga memahami sinyal-sinyal atau alram peringatan yang diberikan oleh alam melalui hewan dengan tingkah dan perilaku mereka” Jelas M. Syahputra Azwar, Kamis (23/06/2022).

Menurut M.Syahputra, dari hasil penelitian para peneliti bencana tentang tingkah laku hewan yang bisa menjadi peringatan dini untuk masyarakat saat terjadi bencana dituangkan dalam bentuk pameran digital, video, manga (karikatur) dan video sparkol.

“ Seperti pada musibah Tsunami dan Gempa Aceh yang terjadi tahun 2004, banyak saksi yang menceritakan tentang sekelompok hewan yang berusaha melarikan diri dari satu lokasi, jauh sebelum manusia menyadari tentang ancaman yang akan datang,” kisah Syahputra.

Lukisan yang mengingatkan pentingnya bershabat dengan alam. Poto: Fitri/Digdata.id

Hal yang sama juga di katakan Armila Yanti sang designer exhibition pameran. Menurut Armila, konsep ini dipilih karena di era milenial saat ini semua informasi disajikan secara digital sehingga bisa menerobos ke pola pikir generasi muda.

“Biasanya setiap pameran di museum tsunami dalam bentuk foto-foto dan kali ini kita mengubah menjadi video-video, manga (Karikatur) dan video sparkol seperti di yang ada di Museum Nasional dan kita sudah mulai mendekati kesana” Jelas Armila Yanti.

Konsep pameran kebencanaan kali ini lebih kepada digitalisasi informasi dan mode 3D agar pengunjung di Meuseum Tsunami tidak bosan dengan suguhan yang itu-itu saja. sehingga nilai edukasinya dapat, wisatanya juga dapat, tambah Armila.

Pihaknya juga menargetkan banyak anak-anak sekolah dan generasi muda yang datang ke pameran yang mengusung tema the Animal Instinct Sense of disaster.

Lukisan yang menggambarkan tingkah laku hewan ketika merasakan akan terjadi bencana. Poto: Fitri/Digdata.id

Pameran-pameran edukasi kebencanaan akan selalu disuguhkan di museium Tsunami Aceh, guna mengedukasi masyarakat, terutama pelajar dan kaum muda sehingga memiliki pengetahuan tentang kebencanaan dan akan selalu awas terhadap bencana.

Pengelola UPTD Museum Tsunami berharap dengan suguhan informasi digital berupa video pada pameran ini, bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih memahami bagaimana naluri hewan terhadap bencana alam yang terjadi di sekitar kita, dan bisa menjadikannya sebagai sistem peringatan dini untuk mendeteksi adanya bencana alam. (Yan)

Tulisan Terkait

Bagikan Tulisan

Berita Terbaru

Newsletter

Subscribe to stay updated.