Home Berita Tiga Petugas Pemilu Meninggal Dunia di Aceh
BeritaNews

Tiga Petugas Pemilu Meninggal Dunia di Aceh

Share
Distribusi Logistik
Share

Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie, harus melantik dua petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Pidie, untuk menggantikan dua petugas sebelumnya yang dilaporkan meninggal dunia, menjelang pemungutan Pemilu 2024.

Komisioner Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie Edi Kurniawan, mengatakan pihaknya tidak mengetahui penyebab pastinya dua petugas KPPS tersebut meninggal dunia.

“Dari laporan yang diterima, petugas ini meninggal pada hari Sabtu kemarin, dan keduanya mengalami hal yang sama yakni pusing dan kemudian pingsan, Bahkan yang petugas dari Kecamatan Mane, tidak sampai ke puskesmas, sudah meninggal dan langsung dibawa kembali ke rumah duka, sedangkan petugas yang dari Kecamatan Mutiara Timur, dilaporkan meninggal saat tiba di rumah sakit,”  jelas Edi, Selasa (13/2/2024)


Dua anggota KPPS meninggal dunia tersebut yakni Yusrijal, Ketua KPPS Kelurahan/Gampong Mane, bertugas di TPS 8 Kecamatan Mane. Kemudian Abdurahman, anggota KPPS Gampong Barieh yang ditugaskan untuk TPS 2 Kecamatan Mutiara. 

Di Kabupaten Bener Meriah, dilaporkan seorang anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Syiah Utama, bernama Juandi meninggal dunia, diduga akibat kelelahan, Selasa.

Juandi meninggal dunia saat dalam perjalanan mendistribusikan logistik pemilu di kawasan Kala Remesan, menuju Kampung Pasir Putih, dengan menggunakan perahu dengan jarak tempuh 35 kilometer. Juandi kemudian dimakamkan di kediamannya.

Sementara itu, di Banda Aceh, Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Banda Aceh, Yusri Razali, meminta kepada petugas KPPS untuk bisa menyelesaikan pekerjaan persiapan TPS pada sore hari, sehingga petugas KPPS bisa berisirahat yang cukup dimalam hari dan kemudian bertugas kembali pada subuh hari pencoblosan.

“jadi, kami minta pengeraan TPS sudah harus selesai pada jam 6 sore, sehingga petugas KPPS bisa isirahat yang cukup, dan bisa bekera maksimal pada hari pencoblosan, kemudian untuk penghitungan suara, jika tidak memungkinkan selesai pada hari pencoblosan, maka bisa ditambah 12 jam pada keesokan harinya,” jelas Yusri usai melakukan kegiatan pemusnahan logistik pemilu yang rusak dan lebih, dihalaman gedung ITLC Banda Aceh, Selasa (13/2/2024).

KIP Banda Aceh, sebu Yusri, juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh dan siaga memberikan layanan kesehatan bagi petugas KPPS. (Yan)

Share
Related Articles
BeritaNews

AJI, IJTI dan PFI Menolak Program Rumah Bersubsidi bagi Jurnalis

Tiga organisasi profesi jurnalis menolak program rumah bersubsidi dari pemerintah untuk para...

Bentuk rumah minimalis modern (Dok. Shutterstock)
BeritaHeadline

Jurnalis Butuh Kesejahteraan, Bukan Rumah Subsidi

Pemerintah berencana meluncurkan sebuah program yang tampaknya penuh niat baik: menyediakan 1.000...

BeritaNews

Wali Kota Illiza: ASN Dilarang Merokok di Lokasi KTR

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, kembali menegaskan pentingnya penerapan kawasan...

Proses Penyaringan Minyak Nilam di Laboratorium ARC-USK Banda Aceh.
BeritaHeadlineNews

Ekspor Langsung dari Aceh, Nilam Aceh Tembus Pasar Eropa

Setelah satu dekade melakukan ekspor melalui pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, Lembaga Atsiri...