Peringatan ilad GAM ke-46 yang berbeda dari tahun sebelumnya ini ditanggapi positif oleh warga. Warga mengaku mereka sudah merasakan damai dan nyaman dalam kehidupan mereka.
Namun warga juga berharap Pemerintah dan Komite Perlaihan Aceh (KPA) bisa terus membangkitkan perekonomian rakyat, terutama pasca dilanda pandemi covid-19 dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Salmiah (60) Warga Lampriet Banda Aceh, mengaku penyerahan bantuan sembako sangat membantu perekonomian keluarganya. “Tapi yang lebih penting juga damai dan aman, Alhamdulillah situasi saat ini sduah sangat aman dan damai, semoga terus aman, Cuma ekonomi saja yang kini lumayan sulit, mohon diperhatikan,” ujar Salmiah
Hal senada juga diungkapkan, Syafii (65) Warga Smahani Aceh Besar. Sehari-hari Syafii bekerja sebagai pengemudi becak motor, dengan pendapatan minim, dan tidak menentu.
“Kadang-kadang ada tidak dapat uang masuk, sedangkan domisili saya jauh dari Kota Banda Aceh, setiap hari beroperasi di Banda Aceh, kalau tidak dapat pemasukkan jadis suah,” keluh Syafii.
Namun, saat ditanya akan keamanannya saat bekerja sebagai pengemudi becak motor, Syafii mengaku merasa aman meski harus bekerja hingga larut malam. “Kalau situasi aman saat ini, bahkan sangat aman, cuma ekonomi saja yang tidak aman, dengan adanya bantuan bantuan sembako seperti sekarang ini sangat membantu keluarga kami,” ujar Syafii.
Bagi Syafii, damai dan sejahtera dikeluarga menjadi dua hal penting. Sehingga mereka bisa hidup dengan baik.
Sebelum berdoa bersama, kegiatan kenduri rakyat ini juga turut diramaikan oleh pertunjukkan Barongsai dan Tarian Gembira Yospan papua, yang ditarikan oleh mahasiswa asal Papua yang sedang menjalani pendidikan di Banda Aceh. (Yan)