Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mengingatkan warga untuk mewaspadai sejumlah jalur mudik yang rawan bencana alam dan kecelakaan.
Kepala Pelaksana BPBA Ilyas di Banda Aceh mengatakan, pihaknya telah memetakan daerah rawan bencana alam seperti banjir dan longsor yang merupakan jalur lintas mudik.
“BPBA telah melakukan pemetaan daerah rawan bencana banjir dan longsor, dan memberikan imbauan agar masyarakat waspada saat melakukan perjalanan mudik Lebaran,” sebut Ilyas, Kamis (28/04/2022)
Dari kajian risiko bencana Aceh 2021-2025, sebut Ilyas, wilayah rawan banjir di Aceh meliputi Kabupaten Aceh Barat terdapat empat desa yang beresiko tinggi terhadap bencana banjir.
Kemudian Aceh Selatan dua desa, Aceh Tamiang dua desa, Aceh Tenggara dua desa, Aceh Timur 13 desa, Aceh Utara enam desa, Bireuen enam desa, Nagan Raya satu desa, Pidie satu desa, Langsa delapan desa, Lhokseumawe sembilan desa dan Subulussalam dua desa.
Selanjutnya, daerah rawan longsor jumlah desa dengan risiko tinggi dan sedang paling banyak di Kabupaten Aceh Tengah 75 desa, Gayo Lues 35 desa, Aceh Tenggara 27 desa dan Bener Meriah 16 desa, Aceh Besar 18 desa, Aceh Selatan 14 desa, Aceh Tamiang 12 desa dan Pidie enam desa.
“Bagi yang akan berkendara ke wilayah tengah perlu berhati-hati di wilayah Aceh Tengah khususnya Cot Panglima, wilayah Gayo Lues di daerah Ise-ise, dan daerah Putri Beutong Pegunungan Leuser,” katanya.
Selain itu, warga yang akan berlibur di lokasi wisata Gunung Salak – Lintas Bener Meriah juga perlu berhati-hati karena rawan longsor dan rawan terjadi penurunan permukaan jalan. Begitu juga dengan jalam lintas Pidie-Meulaboh juga kawasan Geumpang- Tutut.
” Untuk wilayah Aceh Besar, kawasan rawan longsor biasa terjadi di Lintas Gunung Kulu-Paro. Untuk wilayah Geurute -Aceh Jaya perlu diwaspadai jatuhan batu gunung. Untuk wilayah Aceh selatan dan Aceh Tamiang, longsor biasanya tidak terjadi di jalan lintas namun diharapkan warga tetap berhati- hati,” katanya.
BPBA juga meminta pemudik tetap menjaga protokol kesehatan dan selalu memantau perkembangan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada titik rawan bencana sebelum melakukan perjalanan mudik. (Yan)