Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Lhokseumawe, melakukan Inspeksi Mendadak Pasar (Sidak Pasar) di Pasar Inpres Lhokseumawe dan Pasar Kota.
Sidak Pasar bertujuan untuk memantau dan mengawasi stabilitas harga serta ketersediaan Bahan Pokok menyambut Hari Raya Idul Adha 1443 H.
Tim TPID mendatangi beberapa pedagang yang menjual komoditas strategis seperti beras, minyak goreng, gula, daging dan bahan pokok lainnya. Mayoritas harga sembako mengalami peningkatan seiring dengan momen Hari Raya Idul Adha dan pulihnya mobilitas masyarakat.
Peningkatan paling signifikan terjadi pada harga komoditas cabai merah dan komoditas bawang merah. Harga cabai merah sempat meningkat hingga di atas Rp 100 ribu per kilogram pada akhir Juni 2022. Berdasarkan pantauan Sidak Pasar pada beberapa pedagang, harga cabai merah berada pada kisaran Rp95 ribu – Rp100 ribu per kilogram.
“Peningkatan harga cabai merah diakibatkan oleh pasokan yang terbatas, seiring dengan sudah lewatnya masa panen dan juga beberapa penyakit yang menyerang daerah produsen cabai merah. Kenaikan harga cabai merah sendiri terjadi secara nasional,” kata Anwar, Asisten II Kota Lhokseumawe Bidang Pembangunan dan Ekonomi, Jumat (08/07/2022).
Serupa dengan cabai merah, peningkatan harga bawang merah juga terjadi akibat pasokan yang terbatas. Harga bawang merah saat ini berada pada angka Rp60 ribu per kilogram. Peningkatan juga terjadi pada harga daging sapi, akibat penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di beberapa daerah. Hal tersebut kemudian juga menyebabkan permintaan daging sapi menurun.
Sedangkan harga beras terpantau stabil, begitu juga dengan harga daging ayam dan bawang putih.
![](https://digdata.id/wp-content/uploads/2022/07/IMG-20220708-WA0021.jpg)
Rio Wardhanu, Deputi Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe menyampaikan Dalam upaya pengendalian inflasi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe menginisiasi program pemberdayaan kelompok tani binaan.
“Naiknya harga sejumlah bahan pokok, menyebabkan di Kota Lhokseumawe terjadi inflasi sebesar 0,4 persen, namun hal tersebut masih stabil dibandingkan kota besar lainnya di Aceh seperti Banda Aceh dan Meulaboh,” kata Rio Wardhanu
Selain melalui upaya Sidak Pasar seperti saat ini, KPwBI Lhokseumawe juga mengembangkan pilot project Implementasi Digital Farming pada Kelompok Tani Cabai Merah Binaan di Desa Jeulikat untuk meningkatkan produktivitas.
KPwBI Lhokseumawe saat ini memiliki binaan Kelompok Tani komoditas strategis seperti komoditas cabai merah di Bener Meriah dan Lhokseumawe, komoditas bawang merah di Aceh Tenggara dan Gayo Lues dan lain sebagainya.
“Pengembangan ini merupakan solusi jangka panjang dan mendasar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat di wilayah kerja KPwBI Lhokseumawe sehingga dapat menjaga stabilitas harga dan juga pasokan,” katanya kepada wartawan.
TPID bersama dengan Satgas Pangan akan terus melakukan upaya pengendalian inflasi terutama menjelang Hari Raya Idul Adha. Pelaksanaan upaya tersebut berdasarkan framework K4 yaitu Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga, dan Komunikasi Efektif. (Yan)