Setelah sepekan lebih ditampung sementara di gedung SMPN 2 Curei, Muara Tiga, sebanyak 174 pengungsi etnis Rohingya dipindahkan ke gedung Minaraya di Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pidie, Muslim, mengatakan pemindahan para imigran dilakukan karena gedung sekolah tersebut akan digunakan untuk proses belajar mengajar, karena masa libur sekolah sudah usai.
” Tanggal 3 Januari 2023 anak-anak akankebali bersekolah, otomatis ereka harus pindah, dan mereka dipindahkan ke bangunan milik Pemkab di Minaraya, Padang Tiji,” kata Muslim, sebagaimana dilansir ANTARA Aceh, Minggu (01/01/2023)
Gedung Minaraya merupakan aset Dinas Sosial Pidie, yang sebelumnya pernah menjadi panti untuk anak yatim. Menurut Muslim, penggunaan gedung ini juga telah mengetahui Penjabat (Pj) Bupati Pidie.
” Sedangkan untuk konsumsi sehari-hari para imigran, merupakan tanggungjawab lembaga International Organization for Migration (IOM), kita cuma menyediakan tempat saja,” kata Muslim.
Untuk kesehatan pengungsi, menurut Muslim, sudah semakin membaik, dibandingkan saat awal terdampar di pantai Pidie dengan kondisi lemas, sehingga harus mendapatkan penanganan medis.
“Kondisi kesehatan saat mendarat mereka banyak yang lemas, tapi hari ini sudah kembali normal seperti biasa,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, 174 imigran tersebut terdampar di Pantai Ujong Pie, Kecamatan Muara Tiga, pada Senin (26/12/2022) sekira pukul 17.10 WIB. Setelah itu, manusia perahu ini langsung dibawa ke lokasi penampungan sementara di SMP Negeri 2 Curei, Muara Tiga.
Pemerintah Kabupaten Pidie, sebut Muslim masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat terkait penempatan tetap atau relokasi 174 orang pengungsi etnis Rohingya dari penampungan sementara di Gedung Minaraya, Kecamatan Padang Tiji, Pidie.
Muslim mengatakan pihaknya telah menyampaikan secara tertulis terkait pemindahan para pencari suaka itu ke tempat penampungan tetap dan lebih layak. []