Home Berita Banjir di Aceh Utara  Meluas Hingga Tujuh Kecamatan
BeritaHeadline

Banjir di Aceh Utara  Meluas Hingga Tujuh Kecamatan

Share
Banjir merendam Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Senin (23/01/2023)
Share

Hujan deras nyaris tanpa jeda juga menyebabkan banjir di Kabupaten Aceh Utara. Sejumlah kawasan terendam banjir. Selain membuat akses jalan tersendat, banjir juga memaksa warga mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Lokasi terdampak banjir terus meluas hingga tujuh kecamatan, akibatnya ribuan rumah warga terendam banjir terutama yang berada di kawasan daerah aliran sungai, Senin (23/1/2023).

Adapun Tujuh kecamatan di Aceh Utara yang terendam banjir yakni Kecamatan Langkahan, Lhoksukon, Matangkuli, Pirak Timu, Tanah Luas, Banda Baro, dan Samudera. Ketinggian banjir bervariasi berkisar 40-150 sentimeter, bahkan di Kecamatan Langkahan banjir mencapai 2,5 meter.

Ada 45 desa di Aceh Utara yang terendam banjir akibat hujan deras sehingga mengakibatkan air sungai meluap ke pemukiman warga.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara mencatat 3.543 ribu warga Aceh Utara mengungsi di lima titik. Pihak BPBD hingga saat ini belum menerima laporan adanya korban jiwa.

Pemerintah Kabupaten Aceh Utara terus melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi untuk penanggulangan bencana tersebut.

Adapun lokasi yang masih terendam banjir saat ini di antaranya Desa Lubok Pusaka, Lubok Pirak dan Desa Tanjong Hagu dengan ketinggian air mencapai dua meter.

Meski begitu, tidak sedikit warga yang memilih bertahan di rumah mereka masing-masing sambil menunggu bantuan dari pemerintah daerah setempat.

Di kecamatan Langkahan, Aceh Utara, sebanyak 812 jiwa  terpaksa mengungsi. Razali, seorang warga langkahan saat dikonfirmasi mengatakan hingga saat ini air masih tinggi di desanya, dan ada dua desa paling parah yang terendam banjir yakni Desa Lubok Pusaka dan Buket Linteung yang mengakibatkan jalur akses ke lokasi lumpuh total.

Camat Langkahan, Ramli, mengatakan pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Keuchik setempat untuk mendirikan dapur umum. “Ada 812 jiwa mengungsi di Meunasah dan petugas sudah mendirikan 3 tititk dapur umum,” katanya.

Dia menyebutkan adapun ketinggian air mencapai 1 meter hingga 3 meter. “Untuk dapur umum kami arahkan Geuchik untuk menyiapkan dapur umum dan tempat pengungsian kepada masyarakat,” ujarnya. (Yan)

Share
Related Articles
HeadlineJurnalisme Data

Lubang Gelap Emas di Tambang Ilegal 

Suara mesin diesel meraung dari balik hutan lebat. Di balik semak dan...

BeritaNews

AJI, IJTI dan PFI Menolak Program Rumah Bersubsidi bagi Jurnalis

Tiga organisasi profesi jurnalis menolak program rumah bersubsidi dari pemerintah untuk para...

Bentuk rumah minimalis modern (Dok. Shutterstock)
BeritaHeadline

Jurnalis Butuh Kesejahteraan, Bukan Rumah Subsidi

Pemerintah berencana meluncurkan sebuah program yang tampaknya penuh niat baik: menyediakan 1.000...

BeritaNews

Wali Kota Illiza: ASN Dilarang Merokok di Lokasi KTR

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, kembali menegaskan pentingnya penerapan kawasan...