Nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) ramai bersuara tidak bisa melakukan transaksi penarikan uang melalui aplikasi mobile banking maupun ATM dua hari ini sejak senin (8/5/2023) hingga hari ini Selasa (9/5/2023). Mereka kelabakan tak bisa melakukan transaksi keuangan, termasuk transaksi bisnis.
Nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh mengaku kecewa dengan gangguan pelayanan transaksi keuangan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Kota Banda Aceh.
Seorang nasabah, Ikhsan, mengaku, sudah mengunjungi sejumlah ATM BSI yang ada di Banda Aceh, tapi tidak bisa melakukan penarikan.
“Sudah ke semua ATM, kami tidak bisa melakukan penarikan tetap saja gak bisa, kalau sampai besok juga begini parah ini, musti pindah Bank kita, gak professional sekali ini BSI” ujarnya, Selasa (9/5/2023)
Keluhan yang sama juga disuarakan banyak nasabah BSI, yang meluapkan keluhannya di media sosial Facebook, Twitter dan Instagram. Di Twitter mereka mengeluh tak bisa melakukan transaksi lewat BSI Mobile. Untuk melakukan cek saldo via aplikasi pun tidak bisa.
Akibat gangguan tersebut, nasabah BSI Aceh dibuat panik. Bagaimana tidak, mereka tidak bisa menarik uang tunai untuk keperluan sehari-hari. Nasabah kalang kabut karena tidak bisa menarik uang dari mesin ATM .
Bahkan ada salah satu nasabah sudah melakukan pengisian BBM di SPBU, giliran mau bayar pakai aplikasi BSI, ternyata jaringannya rusak, sehingga kalang kabut mencari uang cash untuk bisa bayar BBM.
Menanggapi keluhan nasabah tersebut, BSI meminta maaf. Pihak BSI menyebut tengah melakukan sistem pemeliharaan (maintenance system) sehingga tidak dapat diakses sementara waktu, serta mengusahakan kembali ke kondisi normal secepatnya.
“Kami menyampaikan permohonan maaf kepada nasabah atas ketidaknyamanan-nya dalam melalukan transaksi keuangan pada hari ini,” tulis BSI melalui akun Twitter resminya, @bankbsi_id, sejak Senin (08/05/2023).
“Kami pastikan bahwa dana nasabah tetap aman dan kami juga mengimbau kepada seluruh nasabah untuk tetap waspada dan berhati-hati atas segala modus penipuan maupun tindak kejahatan digital yang mengatasnamakan bank,” kata pihak BSI.
Sementara itu, juru bicara emerintah Aceh, Muhammad MTA, mengatakan, terkait gangguan layanan BSI, pihaknya mengharapkan kepada pihak BSI untuk dapat segera menyelesaikan masalah ini, karena berdampak besar terhadap aktivitas perekonomian masyarakat dan dunia usaha.
Sebagaimana diketahui, selain menggunakan Bank Aceh Syariah (BAS), sebagian besar masyarakat dan dunia usaha di Aceh menggunakan BSI, setelah terjadinya kebijakan peleburan beberapa Bank konvensional menjadi BSI oleh Pemerintah. Dimana peleburan ini tentu diiringi dengan pengalihan rekening dari konvensional ke BSI.
“ Semoga hal ini dapat segera diselesaikan sebagai upaya pelayanan terbaik bagi masyarakat. Kita belum tahu pasti apa kendala paling krusial yang dihadapi BSI saat ini, dan kita meyakini BSI saat ini pasti terus berbenah yang terbaik untuk nasabah. Kita doakan semoga BSI dapat cepat memulihkan kasus serius ini, ujar MTA. (Yan)