Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan melaksanakan kunjungan ke Rusia dan Ukraina di tengah kedua negera ini sedang berperang untuk bertemu Putin dan Zelensky.
Mengingat situasai sedang memanas, Presiden Jokowi akan dikawal 39 pasukan elit khusus selama berkunjung di kedua negara tersebut.
Komandan Paspampres Mayor Jenderal TNI Tri Budi Utomo mengatakan pasukan pengawalan ini akan dilengkapi helm dan rompi anti peluru. Perlengkapan itu pun juga akan dikenakan Jokowi.
“Semua, semua delegasi yang akan ikut kita siapkan,” kata Tri, seperti dikutip dari cnbcindonesia.com, Sabtu (25/6/2022).
Bahkan, Tri mengatakan, pasukan juga akan dilengkapi dengan senjata laras panjang dengan pasokan peluru tanpa batas. Tri menyebut, pengawalan Jokowi sudah diberikan keleluasaan oleh pemerintah Ukraina.
“Pihak Ukraina juga sudah memberi kita keleluasaan untuk membawa senjata laras panjang sesuai dengan jumlah personel Paspampres kita dengan amunisi yang tidak terbatas,” kata Tri.
Tri mengatakan, pasukan yang dibawa Jokowi berasal dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Detasemen Jalamangkara (Denjaka), hingga Korps Pasukan Khas (Paskhas).
Adapun dari 39 personel yang ikut, 10 personel bertugas sebagai tim penyelamat, 10 personel lainnya berperan sebagai tim advance yang lebih dulu memonitor kondisi dan 19 lainnya adalah tim yang terus melekat dengan Jokowi.
Sebagai informasi, Jokowi memang dijadwalkan untuk mengunjungi dan bertemu dengan dua pemimpin negara yang tengah berperang, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pertemuan dengan Zelensky akan dihelat setelah Jokowi hadir di sela pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman pada 26-28 Juni 2022. Sementara pertemuan dengan Putin, belum diketahui secara pasti waktunya. TASS menyebut pertemuan akan digelar 30 Juni nanti.
Tri mengemukakan Jokowi akan melakukan pertemuan dengan Zelensky akan dilaksanakan di Kyiv, Ibu Kota Ukraina. “Kalau kami melihat sampai di Donetsk, kurang lebih dari Kiev itu kurang lebih jaraknya paling dekat ledakan itu adalah 380 KM,” kata Tri.
Tri menilai, lokasi pertemuan sampai saat ini masih aman dari lokasi perang. Berdasarkan pemantauan awal, Tri meyakini lokasi aman kendati Rusia masih melakukan sejumlah serangan.
“Itu yang kita sudah antisipasi sementara mereka masih melakukan serangan ya memang di seputaran Donetsk itu saja. Jadi Alhamdulillah masih jauh dari Kyiv,” tambah Tri.[acl]