Baru sebulan melaksanakan perkuliahan tatap muka, Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, kembali melakukan pembelajaran daring, karena terdapat 60 mahasiswa positif Covid-19.
Wakil Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof Marwan mengatakan, saat ini ada 60 mahasiswa dikarantina di asrama mahasiswa dengan blok khusus.
Kasus ini bermula ada satu mahasiswa positif Covid-19, pihak kampus segera melakukan pelacakan dan testing terhadap 102 mahasiswa lainnya. Dari tes inilah diketahui ada 60 mahasiswa positif covid-19.
“Karena ada yang terpapar satu orang di asrama, lalu kami melakukan penelusuran terhadap 102 mahasisiwa lainnya. Dan hasilya diketahui ada 60 mahasiswa lain yang juga positif terinfeksi, sehingga mereka kini dikarantina di blok khusus asrama mahasiswa,” jelas Marwan, Rabu (9/2/2022).
Mahasiswa yang memiliki gejala lumayan berat, disebut Marwan, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUZA) untuk mendapat layanan kesehatan yang optimal. “Kami tidak bisa memastikan varian apa yang menulari tapi menurut hasil tes mereka positif,” katanya.
Dengan temuan kasus tersebut, pihak USK membuat kebijakan kegiatan perkuliahan dan seminar atau sejenisnya kembali dilakukan secara daring atau online. Keputusan ini berlaku sampai tanggal 20 Februari 2022, dan berdasar hasil evaluasi perkembangan kasus Covid-19 di lingkungan kampus.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdul Gani mengatakan, pasien Covid-19 di Aceh semakin banyak. Ada 87 kasus baru, sehingga total ada 175 orang terpapar Covid-19.
Tiga orang di antaranya saat ini dirawat di Rumah Sakit Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, dan selebihnya melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sementara tiga lainnya dilaporkan sembuh dan satu orang meninggal dunia.
“Penderita baru ini terkonfirmasi positif berdasarkan hasil pemeriksaan swab dengan metode Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) untuk mendeteksi virus corona. Kasus aktif di Aceh bertambah menjadi 175 orang,” kata Saifullah Abdulgani, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Kamis ( 10/2/2022)
Tambahan kasus tertinggi ditemukan di Kota Banda Aceh sebanyak 73 orang, dan sisanya tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Aceh. “Jangan dianggap enteng, satu kasus baru berpotensi menularkan kepada orang lain apabila kontak erat tidak mau diperiksa atau memeriksakan dirinya kepada petugas kesehatan terdekat,” katanya.
Saifullah Abdul Gani mengimbau anggota keluarga atau kerabat yang melakukan kontak dengan pasien Covid-19 untuk melakukan tes sebagai langkah deteksi dini. Pasalnya, semakin cepat seseorang diketahui terinfeksi virus corona maka semakin mudah memutuskan rantai penularannya dan lebih mudah menyembuhkannya. [acl]
Leave a comment