Home Berita Berapa Lama Jasad Manusia Kembali Jadi Tanah?
BeritaHeadline

Berapa Lama Jasad Manusia Kembali Jadi Tanah?

Share
Jenazah / ilustrasi
Share

Dari tanah kembali ke tanah. Itulah manusia. Namun, berapa lama waktu yang dibutuhkan jasad manusia untuk terurai sepenuhnya dan kembali menjadi tanah?

Jasad manusia akan langsung mengalami penguraian setelah sel di tubuhnya mati dan bakteri masuk ke tubuh tersebut. Proses penguraian sendiri memiliki beberapa variabel yang menentukan kecepatan penguraian.

Di antaranya, mulai dari temperatur lingkungan, keasaman tanah, hingga bahan peti mati bagi yang dimakamkan dengan peti mati.

Meski rata-rata tubuh manusia akan terurai dalam waktu satu tahun, Direktur Pusat Antropologi Forensik di Texas State University Daniel Wescott mengungkap jasad baru akan sepenuhnya terurai hingga tinggal menyisakan tulang setelah satu dekade atau 10 tahun.

Dilansir dari Explore Forensics, dilaman CNNIndonesia.com, tubuh yang dikubur tanpa peti di kedalaman 1,8 meter pada tanah dengan kondisi normal biasanya membutuhkan 8 hingga 12 tahun untuk sepenuhnya terurai hingga menyisakan tulang belulang.

Sementara, profesor dari Stasiun Penelitian Osteologi Forensik di Western Carolina University Nicholas Passalacqua mengatakan jasad yang dimakamkan tanpa peti hanya membutuhkan waktu lima tahun untuk terurai.

Hal ini dikarenakan jasad itu tidak memiliki perlindungan dari serangga dan elemen-elemen lain yang ada di tanah.

Sementara itu, jasad yang dikubur dalam peti atau menerima proses pembalseman biasanya membutuhkan lima hingga 10 tahun.

Wescott menyebut kualitas pembalseman juga berperan dalam menahan penguraian jasad. Hal tersebut diketahui usai Wescott menggali tubuh yang dibalsem yang telah dikubur selama 15 tahun dan menemukan jasad itu telah menjadi kerangka sebagian karena peti mati rusak di salah satu bagian.

Namun, dia mengaku pernah menemukan tubuh lain yang baru dikubur selama setahun dan juga dibalsem, namun “jasad ini tampak seperti baru saja meninggal, meski terdapat jamur yang tumbuh.”

Dalam sebuah studi berjudul The Cell: A Molecular Approach yang diterbitkan di National Library of Medicine, penguraian jasad atau dekomposisi disebut berlangsung cukup cepat. Begitu kematian terjadi dan darah beroksigen berhenti mengalir, maka sel mati.

Kemudian, dalam proses yang disebut autolisis, sel melepaskan enzim terutama yang berasal dari lisosom yang mengandung enzim pencernaan. Enzim ini akan memecah sel, karbohidrat serta protein yang ada di dalam tubuh.

Fase awal penguraian jasad berlangsung selama 18 jam setelah kematian. Pada fase ini bakteri, jamur, dan organisme lain mengurai jasad hingga kulit di sejumlah bagian tubuh berubah menjadi hijau. Bakteri di perut berkembang biak dengan cepat, menciptakan gas yang menyebabkan tubuh kembung dan bau. Dilansir dari Live Science, pembusukan pada fase ini berlangsung semakin cepat saat tubuh berada di lingkungan yang panas. Maka dari itu jenazah manusia sering disimpan di lemari es sampai waktunya untuk dimakamkan. []

Share
Related Articles
BeritaHeadline

Deforestasi Disahkan Negara, FoLU Net Sink Jadi Ilusi

Dua tahun setelah pemerintah menggembar-gemborkan dokumen ambisius FoLU Net Sink 2030, angka-angka...

Wakil bupati Aceh Singkil Hamzah Sulaiman
BeritaHeadlineNews

Wabup Aceh Singkil : Mari Bersama Bangun Aceh Singkil

Wakil Bupati Aceh Singkil, Hamzah Sulaiman, menekankan agar semua pihak bisa memberi...

Potret gugusan pulau-pulau di Kabuoaten Aceh Singkil. Empat pulau diantaranya kini sudah beralih menjadi milik Sumatera Utara, melalui Kepmendagri 300.2.2-2138 Tahun 2025 tanggal 25 Mei 2025. Poto : Dok Trip Trus.
BeritaHeadlineNews

Presiden Prabowo Putuskan Empat Pulau Adalah Milik Aceh

Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung rapat terbatas yang memutuskan sengketa empat pulau...

Dokter sedang memeriksa kondisi gigi seorang anak penyandang Thalassemia pada kegiatan Bakti Sosial FKG USK di Rumah Singgah Rumah Kita, Yayasan Darah untuk Aceh (YDUA), Minggu (15/6/2025)
BeritaFotoHeadlineNews

FKG USK Lakukan Pemeriksaan Gigi Gratis Bagi Anak-anak Penyandang Thalassemia

Puluhan anak-anak penyandang Thalassemia melakukan pemeriksaan gigi, untuk menunjang kesehatan mereka.Pemeriksaan dilakukan...