Home Berita BKSDA Aceh: Hasil Nekropsi, Harimau Mati karena Jeratan
BeritaHeadline

BKSDA Aceh: Hasil Nekropsi, Harimau Mati karena Jeratan

Share
Petugas melakukan proses nekropsi terhadap temuan harimau mati d Aceh Timur. Poto: Dok BKSDA Aceh
Share

Berdasarkan hasil olah TKP diketahui bahwa Ketiga individu harimau sumatera dalam kondisi mati terjerat dan jenis jerat yang mengenainya berupa jerat aring dari lilitan kawat yang ditambat pada bagian bawah pohon

Tim BKSDA Aceh dan Inafis Satreskrim Polres Aceh Timur, melakukan olah TKP dan nekropsi terhadap 3 (tiga) individu harimau sumatera yang ditemukan dalam kondisi mati terjerat di wilayah perkebunan HGU PT. Aloer Timur, Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Minggu kemarin.

Olah TKP ini juga disaksikan oleh Balai Gakkum Wilayah Sumatera, Kodim 0104/Aceh Timur, serta perwakilan PT. Aloer Timur, FKL dan WCS

Berdasarkan hasil olah TKP diketahui bahwa Ketiga individu harimau sumatera dalam kondisi mati terjerat dan jenis jerat yang mengenainya berupa jerat aring dari lilitan kawat yang ditambat pada bagian bawah pohon. 

Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto menjelaskan, ketiga harimau yang mati tersebut ditemukan terpisah di dua lokasi. Lokasi pertama terdapat dua ekor bangkai harimau sumatera dengan jenis kelamin jantan dalam keadaan leher yang terjerat tali aring. Umur dari kedua harimau itu berkisar antara 2 sampai 2,5 tahun, dengan waktu kematian diperkirakan 3-4 hari lalu.

Sementara itu lokasi kedua ditemukan satu bangkai Harimau Sumatera jenis kelamin betina dengan kondisi leher terjerat tali aring yang diperkirakan berumur 5,5 sampai 6 tahun, dengan waktu kematian diperkirakan lima hari.

“ Kesimpulan sementara dari hasil nekropsi yang dilakukan oleh tim medis secara makroskopis diketahui bahwa kematian ketiga harimau sumatera tersebut akibat dari lilitan kawat jerat yang mencekik sehingga terhambatnya sistem pernafasan dan peredaran darah yang berujung pada kematian satwa,” jelas Agus Arianto, Senin (25/04/2022).

Tim medis juga mengambil sampel isi saluran cerna untuk dilakukan uji laboratorium untuk melihat ada tidaknya unsur-unsur lain yang menyebabkan kematian pada ketiga individu harimau sumatera tersebut.

Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan salah satu jenis satwa yang dilindungi di Indonesia.

BKSDA Aceh menghimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian khususnya harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dengan cara tidak merusak hutan yang merupakan habitat hidup berbagai jenis satwa liar serta tidak menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup ataupun mati serta tidak memasang jerat kawat/ jerat listrik tegangan tinggi, racun yang dapat menyebabkan kematian satwa liar dilindungi yang dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. (Yan)

Share
Related Articles
Sejumlah pemuda berdiskusi dan kenduri memperingati Haul ke-15 Hasan Tiro di Aceh. Poto : For Digdata.id
BeritaNews

Orang Muda di Aceh, Peringati Haul ke 15 Hasan Tiro

Nama Hasan Tiro, pastinya tak pernah lekang diingatan masyarakat di Aceh. Hasan...

JCH Perempuan asal Embarkasi Aceh bersiap berangkat ke Mekkah.
BeritaHeadlineNews

Jadi Amirul Hajj, Menteri PPPA Pastikan Hak Jemaah Haji Perempuan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, memastikan jemaah...

Wahyu Majiah dan Pameran Foto & Video: Kita Berhak Sehat
BeritaNews

Fotografer Perempuan Asal Aceh Tampil di Pameran “Kita Berhak Sehat” di Jakarta

Fotografer perempuan muda berbakat asal Aceh, Wahyu Majiah, menjadi salah satu dari...

JCH asal embarkasi Aceh bersiap berangkjat menuju Makkah. Poto : Fitri Juliana/Digdata.id
BeritaNews

BP Haji Bakal Perbanyak Pembimbing Perempuan pada 2026

Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan rencana...